Singaraja, Buleleng (ANTARA) - Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, memiliki sebanyak lima program studi baru pascaterbitnya Keputusan Menteri Agama RI tentang izin penyelenggaraan program studi.
"Dengan terbitnya SK tentang izin penyelenggaraan lima Prodi tersebut. Lembaga kemudian memutuskan langsung melaksanakan rekrutmen calon mahasiswa baru untuk tahun akademik 2022/2023," kata Ketua STAHN Mpu Kuturan, Dr. I Gede Suwindia, S.Ag.,M.A di Singaraja, Kamis.
Ia menjelaskan, STAHN Mpu Kuturan Singaraja akan segera membuka proses penerimaan mahasiswa baru (PMB) pada gelombang kedua pada 7 April - 1 Juli 2022.
"Kebetulan kita tahun akademik baru, kita pasti buka rekrutmen mahasiswa baru. Hanya saja, saya sudah intruksikan untuk mempersiapkan semua perangkat di dalamnya, termasuk jangan dulu menerima mahasiswa terlalu banyak, karena akan berdampak pada kenaikan jumlah mahasiswa di setiap semester, yang berpengaruh terhadap akreditasi ke depan," jelasnya.
Baca juga: Pemkab Buleleng-STAHN Mpu Kuturan gencarkan penyelamatan lingkungan jelang G20
Menurut Suwindia, selain mahasiswa, Lembaga juga sedang menyempurnakan beberapa hal untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan Lima Prodi baru, mulai dari kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM), hingga rancangan kurikulum.
"Kita sudah lakukan (persiapan, red) sejak jauh-jauh hari, karena prinsip pendirian prodi baru semua regulasi minimal harus terpenuhi dulu, baru keluar izin dari BAN PT. Sekarang hanya tinggal melengkapi dan menyempurnakan dan dua tahun kedepan wajib diakreditasi dan kita genjot untuk disempurnakan terhadap apa-apa yang masih kurang, paling tidak nilai amat baik ataupun unggul bisa kita dapatkan," ujarnya.
Keberadaan lima Prodi baru ini semakin memantapkan langkah STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja untuk peningkatan status menjadi Institut. Salah satu syarat untuk menjadi sebuah Institut adalah memiliki minimal 12 Program Studi, sedangkan jumlah prodi hingga kini sudah mencapai 15 prodi.
"Ketika pengusulan institut sudah, maka jurusan akan menjadi fakultas. Harus dipersiapan dari sekarang, karena rintisan prodi baru inilah gongnya persiapan kita ke institut," pungkas Suwindia.
Baca juga: Puri Kauhan Ubud Bali dan tiga universitas seminarkan pemuliaan air
Sementara itu, Sekretaris Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI, Made Santika, S.Ag, M.Si mengapresiasi atas terbitnya Keputusan Menteri Agama RI tentang izin penyelenggaraan Prodi.
Pihaknya berharap agar STAHN Mpu Kuturan senantiasa meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Santika meminta agar Kurikulum yang digodok dalam proses pembelajaran bisa sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, sehingga terdapat link and match antara dunia pendidikan dengan dunia industri, sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo.
"Kami ucapkan selamat atas prodi barunya, semoga bisa memberikan pelayanan yang terbak untuk masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat," singkatnya.