Singaraja, Bali (ANTARA) - Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja, Bali menawarkan program Satu Keluarga Satu Sarjana secara terbuka untuk masyarakat umum di daerah dengan sebutan "Pulau Dewata" itu.
"Program Satu Keluarga Satu Sarjana merupakan komitmen kita bersama untuk mewujudkan generasi emas 2045," kata Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja I Gede Suwindia di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Minggu.
Menurut dia, program tersebut juga sebagai upaya berkontribusi dalam bidang pembangunan manusia, utamanya untuk memajukan dunia pendidikan di Bali, terkhusus di Kabupaten Buleleng.
Oleh karena itu, pihaknya mengundang perbekel/kepala desa, PHDI serta Majelis Desa Adat (MDA) Buleleng agar ikut meneruskan informasi ini sehingga semakin banyak masyarakat mempercayakan putra dan putrinya mengenyam pendidikan di STAHN Mpu Kuturan Singaraja.
Dalam penerimaan mahasiswa baru pada tahun ini, pihaknya menargetkan 800 mahasiswa baru. Jumlah mahasiswa baru yang akan diterima tahun ini turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Baca juga: STAHN Mpu Kuturan Singaraja lakukan Dharma santi
Pertimbangannya, katanya, STAHN Mpu Kuturan sedang mempersiapkan sarana dan prasarana penunjang perkuliahan di Kampus Kresna Singaraja agar lebih representatif dan nyaman dengan membangun gedung perkuliahan.
Sejauh ini, katanya, Kementerian Agama Republik Indonesia juga meminta STAHN Mpu Kuturan Singaraja memberikan ruang bagi anak didik yang berasal dari ekonomi kurang mampu untuk diberikan layanan pendidikan secara optimal.
“Kami bukannya memperlemah atau melemahkan diri, tetapi atas instruksi Menag, maka diwajibkan menyentuh umat yang secara ekonomi kurang mampu dan secara pendidikan belum tersentuh,” kata dia.
Bahkan, pihaknya ikut menyukseskan program Gubernur Bali dan Bupati Buleleng, yakni Satu Keluarga, Satu Sarjana.
Artinya, katanya, setidaknya setiap keluarga di Buleleng memiliki seorang anak yang telah sarjana dan siap bekerja demi memperbaiki taraf hidupnya.
“Tidak ada jalan lain lagi untuk melompat selain dengan pendidikan untuk keluar di garis kemiskinan. Astungkara, kami memberikan jalan dan mempermudah proses administratif untuk dididik di STAHN Mpu Kuturan Singaraja,” kata Suwindia.
Baca juga: STAHN Mpu Kuturan Singaraja bangun gedung pascasarjana