Denpasar (Antara Bali) - Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menerima 24 mahasiswa mancanegara dalam tahun akademik 2014, menurun dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 31 orang.
"Mereka berasal dari puluhan negara di belahan dunia untuk mempelajari seni budaya, khususnya tabuh dan tari Bali," kata Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Dr. I Gede Arya Sugiartha S.SKar., M.Hum di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan, mahasiswa warga negara asing itu antara lain berasal dari Jepang, AS, Polandia, Inggris, Rusia dan Turki.
Mahasiswa asing yang melanjutkan pendidikan ke ISI Denpasar, khususnya non gelar dengan kuliah selama dua semester dengan memanfaatkan beasiswa Darmawisata dari Pemerintah Indonesia.
Mereka melanjutkan pendidikan pada sejumlah program studi di lingkungan lembaga pendidikan tinggi seni.
Arya Sugiartha menambahkan, ISI Denpasar sejajar dengan lembaga pendidikan tinggi seni lainnya di Indonesia mendidik mahasiswa asing sejak tahun 1998-2013 atau selama kurun waktu 15 tahun berhasil mendidik 566 mahasiswa mancanegara.
Mahasiswa mancanegara itu mengikuti proses belajar mengajar di fakultas di lingkungan lembaga pendidikan tinggi seni di Pulau Dewata, namun yang paling banyak memilih Fakultas Seni Pertunjukan, baik tabuh maupun tari Bali.
Mereka mampu menguasai berbagai jenis tari maupun memainkan instrumen gamelan Bali. Dengan bekal keahlian dan kemampuan tari Bali itu mereka kembali ke negaranya.
Arya Sugiartha menjelaskan, tamatan ISI Denpasar asal luar negeri setelah kembali ke negaranya, mengembangkan kreativitas dalam bidang seni yakni kolaborasi tari dan gamelan Bali dengan kesenian atau musik yang berhaluan barat.
Sebagian alumnus ISI warga negara asing lainnya, ada pula membuka kursus dan mengajarkan tari Bali kepada masyarakat di negara asalnya.
Kondisi demikian berdampak positif terhadap pelestarian dan pengembangan tari, gamelan dan seni budaya Bali di mancanegara, ujar Arya Sugiartha. (WDY)