Denpasar (ANTARA) - Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menampilkan pagelaran Panji Padmaswari Tattwa saat diundang secara khusus Phetchaburi Rajabhat University (PBRU) mewakili Indonesia pada perhelatan The 13th ASEAN Arts and Culture Exposition with International Performing Festival.
Rektor ISI Denpasar Wayan Kun Adnyana di Denpasar, Bali, Kamis, mengatakan dalam festival prestisius yang menghadirkan koreografer mumpuni negara-negara di dunia ini kampusnya membawa 20 delegasi dengan 12 diantaranya mahasiswa.
Ia menjelaskan pagelaran yang dibawakan di Thailand tersebut memperlihatkan komposisi tari Bali inovatif berlakon kesetiaan dan cinta.
“Cerita Panji yang melegenda seantero pesisir Asia, sekaligus telah ditetapkan UNESCO sebagai Memory of The World Tahun 2017, diyakini mengisahkan percintaan sosok satria linuwih dari Kerajaan Kadiri dengan permaisuri Padmaswari, Mahadewi Sekartaji,” kata Prof Kun.
Perjalanan keduanya ibarat ilmu pengetahuan yang mewangi ke delapan penjuru semesta, terangkai utuh sebagai prosesi persembahan, tarian diawali tari Deeng Nusantara-Babarisan Sudhamala yang bermakna penyucian, dan ditutup Tari Jeriring Janger yang mencerminkan perayaan suka cita.
ISI Denpasar mendapat sambutan meriah sebab berhasil memukau ratusan penonton lintas bangsa, bahkan turut dihadiri Duta Besar Republik Indonesia untuk Thailand Rachmat Budiman, Wakil Gubernur Phetchaburi beserta jajaran, Presiden PBRU, kalangan akademisi, dan masyarakat umum.
Baca juga: ISI Denpasar gelar lawatan Bali Nata Bhuwana dari Shanghai hingga Jepang
Kehadiran delegasi ISI Denpasar tidak hanya mementaskan Panji Padmaswari Tattwa, namun terjalin diplomasi untuk mengukuhkan persahabatan, sekaligus meneguhkan jejaring kemitraan strategis global dengan Thailand.
“Sebagai cerminan kerja sama dimaksud, ISI Denpasar melaksanakan pengabdian Internasional bersama masyarakat seni dan mahasiswa PBRU, dan juga pameran produk kreatif, menampilkan beragam rupa lukisan, sketsa interior, keramik, desain produk, dan kreasi eco-print,” ujarnya.
Penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara ISI Denpasar dan PBRU dilaksanakan oleh Rektor ISI Denpasar Kun Adnyana dan President PBRU Asst Prof Dr Sanae Klinngam.
“Penandatanganan ini menjadi pembuktian komitmen kedua universitas untuk terus mengepak sayap kerja sama demi reputasi mendunia,” kata Prof Kun.
President PBRU Asst Prof Dr Sanae Klinngam menyampaikan rasa haru dan apresiasi tinggi atas penghargaan ISI Denpasar kepada delegasi PBRU dalam perhelatan Festival Kesenian Indonesia (FKI) tahun 2023 lalu.
Pihaknya juga merasa terinspirasi dengan keberhasilan ISI Denpasar mengelola festival secara profesional, seraya mendokumentasikannya dengan utuh dalam sebuah buku yang indah.
Baca juga: ISI Denpasar gelar B-GAAD gandeng perguruan seni di Asia Pasifik