Jembrana, Bali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jembrana, Bali menyerahkan bantuan tahap pertama mobil barang atau mobil pick up kepada desa adat di daerah tersebut.
"Hari ini kami menyerahkan 21 unit mobil pick up kepada 21 desa adat. Ini merupakan tahap pertama, yang akan disusul bantuan yang sama untuk seluruh desa adat," kata Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan saat menyerahkan bantuan tersebut di Negara, Kabupaten Jembrana, Selasa.
Dia mengatakan sebanyak 64 desa adat akan mendapatkan mobil operasional sejenis, termasuk desa yang tidak memiliki desa adat.
Menurut dia, pihaknya juga mengalokasikan anggaran bantuan sebesar Rp5 juta setiap tahun untuk biaya perawatan masing-masing mobil tersebut.
Mobil ini, kata dia, akan dipergunakan untuk menunjang operasional desa adat baik kegiatan budaya maupun keagamaan.
"Ini merupakan salah satu janji kami waktu kampanye pilkada lalu. Semoga seluruh janji kami kepada masyarakat segera terwujud," katanya didampingi Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna.
Secara garis besar, kata dia, pemerintahannya ingin melestarikan adat dan budaya, sehingga hal-hal yang berkaitan dengan itu mendapatkan perhatian dari pihaknya.
Masuknya program bantuan mobil pick up untuk desa adat ini, menurut dia, juga merupakan aspirasi dari masyarakat dan pengurus adat yang disampaikan kepada pihaknya.
Setelah mendapatkan bantuan mobil tersebut dia mengingatkan desa adat untuk merawatnya, dengan harapan mobil ini bisa bertahan selama 15 tahun.
"Bantuan mobil ini statusnya hibah, jadi tanggungjawab perawatan ada pada penerima hibah dalam hal ini desa adat," katanya.
Untuk menandai status mobil adalah milik desa adat dan hanya dipergunakan untuk kepentingan adat, mobil ini ditempeli stiker khusus.
Sebelumnya, Pemkab Jembrana juga menyediakan rumah singgah bagi pasien rawat jalan maupun keluarga pasien yang rawat inap di Denpasar, yang berjarak cukup jauh dari daerah tersebut.
"Kami ingin pasien maupun keluarga yang mengantar dan menunggunya ada tempat yang layak untuk istirahat. Rumah singgah ini tidak jauh dari RS Sanglah. Hanya beberapa menit berjalan kaki," katanya.
Selain itu pemerintah kabupaten setempat juga menyediakan beberapa unit mobil untuk mengantar masyarakat yang hendak rawat jalan di Denpasar.
Khusus mobil pasien rawat jalan ini Pemkab Jembrana tidak memasang tanda apapun, sehingga lebih terkesan sebagai mobil pribadi.