Singaraja, Bali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Buleleng Bali menampilkan permainan tradisional Pulau Dewata pada rangkaian acara dalam menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-421 Kota Singaraja.
"Kami upayakan permainan tradisional dapat lestari. Salah satu kegiatan yang diselenggarakan antar Satuan Kerja Perangkat Daerah -SKPD- dan Badan Usaha Milik Daerah -BUMD- di lingkup Pemkab Buleleng," kata Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra di Pantai Titik 0 Lovina Singaraja Kabupaten Buleleng Bali, Jumat.
Ia mengatakan dirinya bersama Wakil Bupati Buleleng Gede Supriatna mengikuti kegiatan dari awal hingga berakhir, dan memberikan semangat bagi para peserta perlombaan.
Adapun empat jenis perlombaan yang dilaksanakan yakni Terompah Panjang Beregu Putri, Gebug Bantal Perorangan Putri, Tajog Perorangan Putra, Estafet Lari Karung Beregu Putra. Masing-masing perlombaan diikuti oleh 44 Regu.
Sutjidra menyampaikan, dipilihnya pelaksanaan lomba olahraga tradisional dalam memeriahkan HUT ke-421 Kota Singaraja itu untuk melestarikan kearifan lokal. Di mana salah satunya ialah permainan atau perlombaan olahraga tradisional.
Baca juga: Undiksha Singaraja kukuhkan 9 guru besar lintas bidang
Pihaknya mengharapkan dengan kegiatan-kegiatan seperti itu, tradisi-tradisi yang dimiliki bisa bangkit dan senantiasa lestari.
"Kita ingin menyosialisasikan ini ada loh olahraga tradisional yang kita perlu lestarikan. Ini kearifan lokal yang ada di Bali ya. Kita ingin dalam momen HUT ke-421 Kota Singaraja kembali tradisi-tradisi itu kita bangkitkan kembali," ucapnya
Pemilihan lokasi kegiatan pun memiliki makna tersendiri. Kali ini, perlombaan yang diadakan di Pantai Titik 0 Lovina Singaraja, di Desa Kaliasem dipilih untuk mengingatkan seluruh pegawai dan juga masyarakat luas bahwa di sinilah titik 0 Lovina yang sebenarnya.
Lovina sendiri merupakan ikon pariwisata kebanggan Kabupaten Buleleng yang sudah masyhur dikenal masyarakat luas. Daerah Lovina pertama kali diperkenalkan oleh Anak Agung Panji Tisna.
"Jadi kita kilas balik bahwa sejarah Lovina ini ada di titik nol ini. Di di depan Hotel Tasikmadu di Desa Kaliasem. Jadi untuk sekalian juga mengingatkan bahwa sejarah dari Kota Singaraja ini tidak lepas dari perjalanan Ki Barak Panji Sakti dan salah satu pewarisnya itu Anak Agung Panji Tisna," ungkap Sutjidra.
Baca juga: Undiksha harapkan 1.095 lulusan jadi akademisi dan profesional