Singaraja, Bali (ANTARA) - Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali, mengukuhkan sembilan guru besar lintas bidang pada perguruan tinggi pendidikan tenaga kependidikan terbesar di Pulau Dewata tersebut.
"Para guru besar berbagai bidang ilmu ini diharapkan dapat menjadi 'trendsetter' dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi," kata Rektor Undiksha Prof. Dr. I Wayan Lasmawan di Singaraja, Bali, Sabtu.
Adanya penambahan jumlah guru besar ini bukan hanya merupakan bentuk apresiasi terhadap individu, tetapi juga momentum kebanggaan bagi institusi. Jumlah profesor aktif di Undiksha kini mencapai 93 orang, semakin mendekati target 100 profesor pada tahun 2025.
Lasmawan menekankan jabatan guru besar bukan sekadar pengakuan formal atas karier akademik, tetapi juga amanah untuk menjadi pelopor perubahan, pemikir strategis, serta teladan dalam integritas dan inovasi. Dengan demikian, para guru besar ini diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam memastikan bahwa
Undiksha tidak hanya menjadi pelaku, tetapi juga trendsetter (pencipta tren baru) dalam pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Baca juga: Undiksha harapkan 1.095 lulusan jadi akademisi dan profesional
“Di tingkat nasional, jumlah profesor menjadi salah satu indikator kematangan sebuah perguruan tinggi. Capaian ini bukanlah titik akhir, melainkan modal besar untuk bersaing secara global,” katanya.
Dia menjelaskan di tengah era disrupsi yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan (AI) dapat mengubah wajah pendidikan. Dalam hal ini, peran guru besar semakin krusial dan harus membimbing generasi muda menghadapi perubahan ini, sembari memastikan bahwa nilai-nilai kemanusiaan tetap dijaga dan tidak tergantikan oleh mesin.
Dalam konteks tersebut, Undiksha mengusung konsep Tri Hita Karana dalam Harmoni Pesaja, filosofi yang berakar pada kearifan lokal Bali. Konsep ini menekankan keseimbangan antara kemajuan teknologi dan pelestarian nilai kemanusiaan, kompetisi global dan kolaborasi lokal, serta riset berdampak tinggi yang tetap berorientasi pada pengabdian kepada masyarakat.
Para guru besar juga diharapkan dapat menjadi bridge builder yang menghubungkan teori dengan aplikasi nyata, memastikan bahwa ilmu yang dikembangkan berdampak langsung pada kebutuhan masyarakat.
Baca juga: Undiksha alokasikan 8.484 kuota mahasiswa baru lewat SNBP
Adapun guru besar yang dikukuhkan tersebut terdiri atas Prof. Dr. Rer. Nat. I Wayan Karyasa, S.Pd., M.Sc, dengan bidang ilmu kimia anorganik, Prof. Dr. Kadek Rihendra Dantes, S.T., M.T., dengan bidang ilmu manajemen sumber daya manusia pendidikan teknik mesin.
Prof. Dr. I Gede Margunayasa, S.Pd., M.Pd., dengan bidang ilmu media pembelajaran IPA SD, Prof. Dr. Ir. Agus Adiarta, S.T., M.T., IPU., ASEAN Eng., dengan bidang ilmu pengukuran dan evaluasi pendidikan Teknik elektro, Prof. Dr. I Gde Wawan Sudatha, S.Pd., S.T., M.Pd., dengan bidang ilmu strategi pembelajaran digital.
Selain itu, Prof. I Wayan Mudianta, S.Pd., M.Phil., Ph.D, bidang ilmu kimia organik, Prof. Dr. Gede Indrawan, S.T., M.T., bidang ilmu teknologi rekayasa computer bidang komputasi bergerak, Prof. Dr. I Made Gunamantha, S.T., M.M., bidang ilmu ekologi industry, dan Prof. Dr. I Ketut Sudiana, S.Pd., M.Kes., bidang ilmu keolahragaan pencak silat.*