Nusa Dua, Bali (ANTARA) -
BUMN PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) Nusa Dua, Bali, menyediakan sejumlah kantong parkir saat ajang Piala Dunia Panjat Tebing 2025.
“Semua persiapan sudah dilakukan termasuk panitia dari organisasi terkait pembangunan dinding panjat tebing,” kata Direktur Operasi ITDC Troy Reza Warokka di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa.
Adapun lokasi kejuaraan dunia itu diadakan di Peninsula Island, kawasan wisata dengan panorama pesisir pantai yang dikelola oleh BUMN tersebut.
Senada dengan Troy, General Manager The Nusa Dua I Made Agus Dwiatmika menjelaskan kantong parkir yang disediakan di antaranya berada di depan area Peninsula Island.
Namun, kantong parkir tersebut tidak banyak menampung kendaraan roda empat sehingga opsi lain disiapkan di antaranya di pusat perbelanjaan Bali Collection dan Central Parkir di dalam kawasan yang diperkirakan dapat menampung puluhan kendaraan roda empat.
Kemudian, di kawasan wisata mewah itu juga tersedia kendaraan shuttle yang terkoneksi dengan sejumlah perhotelan dalam area terintegrasi seluas total sekitar 350 hektare tersebut.
Baca juga: ITDC genjot okupansi Nusa Dua saat libur Nyepi dan Lebaran
Agus menambahkan pihak panitia penyelenggara juga mengebut pembangunan dua dinding panjat tebing yang ditargetkan rampung pada akhir April.
“Peralatan didatangkan dari Jakarta. Aspek keselamatan juga diperhatikan karena di Peninsula tidak ada wall. Jadi mereka harus kerjakan secepat mungkin dan akhir April targetnya selesai,” ucapnya.
Indonesia akan kembali menjadi tuan rumah seri Piala Dunia Panjat Tebing 2025 atau IFSC Climbing World Cup 2025 tepatnya di Peninsula Island, Nusa Dua pada 2-4 Mei.
Ajang dunia itu rencananya diikuti sejumlah atlet dari 30 negara termasuk Indonesia dengan atlet andalan, di antaranya finalis Olimpiade Paris 2024 asal Bali yakni Desak Made Rita.
Atlet lainnya dari Indonesia yakni Rajiah Salsabilla dan peraih medali emas Olimpiade Paris 2024 Veddriq Leonardo juga rencananya ikut berpartisipasi.
Baca juga: ITDC perluas jaringan infrastruktur gas alam di Nusa Dua