Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) menyuguhkan atraksi budaya khas Bali kepada para atlet dan ofisial jelang final disiplin lead putra dan putri seri ketiga Piala Dunia Panjat Tebing 2025.
"Kami harap semangat harmoni antara budaya dan modernitas ada sesuatu yang bisa kita ambil ketika meninggalkan Bali," kata Ketua Umum FPTI Yenny Wahid di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Minggu malam.
Di panggung piala dunia tersebut, panitia menyuguhkan tari tradisional dengan diiringi seniman gamelan Bali yakni tari Oleg Tamulilingan yang mengisahkan cinta kasih sepasang kumbang.
Gerakan dinamis dibarengi tempo gamelan Bali yang lebih cepat dan nyaring menghibur para atlet, ofisial, dan suporter yang menyaksikan pertandingan bergengsi itu.
Selain itu, ada juga tari Selat Segara sebagai tari penyambutan dan tari Kecak dengan cerita epos Ramayana yang ditampilkan lebih singkat.
Bahkan, Ketua Umum FPTI Yenny Wahid, Wakil Presiden International Federation of Sport Climbing (IFSC) Kobinata Toru, dan Wakil Ketua Bidang Panjat Tebing Alam dan Rekreasi FPTI Rocky Gerung naik panggung mengikuti gerakan tari Kecak.
Baca juga: Ketua FPTI ajak atlet panjat tebing kenali pariwisata Bali
Partai final disiplin lead putra mulai pukul 20.30 WITA dan lead putri dimulai pukul 21.30 WITA.
Sementara itu, atlet Indonesia Muhammad Rizky Syahrafli Simatupang akan berlaga pada babak final pada disiplin lead putra.
Rizky menjadi satu-satunya wakil tuan rumah yang melaju ke babak final dengan mengantongi skor 33.
Ia berada di peringkat ketujuh dari dari total delapan orang yang lolos ke final.
Rizky akan bersaing ketat dengan atlet lainnya yakni Alberto Gines Lopez dari Spanyol, Neo Suzuki dari Jepang, Dohyun Lee dari Korea Selatan, Shion Omata serta Satone Yoshida dari Jepang, kemudian Yannick Flohe dari Jerman dan Max Bertone dari Prancis.
Sedangkan di sektor putri tidak ada wakil Indonesia karena terhenti di babak kualifikasi.
Baca juga: FPTI: Kadek Adi Asih kejutan manis untuk Indonesia
Adapun atlet yang berlaga pada babak final lead putri yakni atlet asal Britania Raya Erin McNeice berada di posisi puncak (top) hampir bersamaan dengan atlet asal Korea Selatan Chaehyun Seo.
Sedangkan atlet asal Jepang, Mori Ai berada di posisi ketiga, kemudian Laura Rogora dari Italia di posisi keempat, Flora Oblasser dari Austria di posisi kelima, posisi keenam dan ketujuh dihuni duo Slovakia yakni Rosa Rekar dan Mia Krampl serta Oceania Mackenzie dari Australia.