Denpasar (ANTARA) - Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar dalam perhelatan Bali-Global Axis of Arts and Design (B-GAAD) menghadirkan simposium dan pameran internasional.
Rektor ISI Denpasar Prof. Wayan Adnyana dalam keterangan di Denpasar, Selasa, mengatakan dalam forum internasional Bali-Global Bali Arts and Desain Symposium (B-GADS), itu hadir 28 narasumber terpilih, dan tiga pembicara kunci, kemudian menghasilkan rekomendasi strategis perihal pentingnya membangun solidaritas Asia Pasifik untuk inovasi baru.
“Sebagian besar narasumber menyoroti bahwa perguruan tinggi seni dan desain perlu mentransformasi cara pandang pengelolaan perguruan tinggi, yang menyeimbangkan antara pendidikan berbasis kelas dengan pengembangan ruang-ruang aktualisasi, serta strategi membangun kolaborasi,” kata dia.
Assc. Prof. Dr. Hanisa Hassan dari Jiangxi Institute of Fashion Technology, China mengatakan Jianxi Institute dapat berkembang sebagai kampus fashion terkemuka di China karena berhasil memupuk jiwa kewirausahaan mahasiswa sekaligus menanamkan nilai-nilai budaya lokal.
Prof. Izumi Hatano selaku Presiden Okinawa Prefectural University of Arts menegaskan dalam lanskap global yang kompleks dan terfragmentasi sekarang ini, inisiatif B-GAAD perlu diberi penghargaan tinggi, karena senantiasa mempromosikan pemahaman antarbudaya dan mendorong semangat harmoni multikultural.
Adapun narasumber lain yang diundang yakni Prof. Tolysbayeva Zh. (Kazakh National Academy of Choreography), Prof. K Azril Ismail (ASWARA Malaysia), Georgette Yu (Nanyang Academy of Fine Arts), Dr. Jean Couteau (France), Warih Wisatsana (Bali), AA Gde Rai (ARMA Museum, Bali), Koman Wahyu Suteja (Komaneka Art Gallery, Bali), Pande Made Amarysti Kardi, B.Sc (Neka Art Museum, Bali), Made Jango Paramarta (Bali).
Adapula Prof. Koh Young Hun (Hankuk University, Korea), Asst. Prof. Peera Phanlukthao (Mahasarakham University, Thailand), Prof. Steve Dixon (President of Lasalle Collage of The Arts, Singapore), Prof. Minoru Umemoto (President of Kunitachi College Of Music, Japan), Prof. Masako Sasaki (President of Kyoto Saga University of Arts, Japan).
Perwakilan ISI Denpasar yaitu Dr. Anak Agung Gede Rai Remawa, Prof. Ni Luh Sustiawati, Prof. Desak Suarti Laksmi, Dr. Ni Made Arshiniwati, Dr. Tjok Ratna C.S., Nyoman Dewi Pebryani, Ph.D, dan lain-lain.
Selain simposium internasional, B-GAAD juga memetakan kecenderungan seni visual kontemporer terkini Asia Pasifik melalui pameran seni visual dan desain prestisius, yakni Bali-Global Arts Map Exhibition (B-GAME) untuk seni visual dan Bali-Global Innovative Design Map Exhibition (B-GIDME) untuk desain.
Kedua even bertajuk Raga-Rong-Paraga (Bodies in and around Nature) ini disambut antusias oleh para perupa dan desainer lintas bangsa.
“B-GAME menampilkan 119 karya dari 105 perupa bereputasi asal Indonesia, Korea Selatan, Thailand, Jepang, Malaysia, Myanmar, Singapore, Nepal, India, dan Australia. Pameran dibuka, pada Minggu (20/10) lalu di Agung Rai Museum of Art (ARMA), Ubud. B-GAME juga berlangsung di dua galeri, yakni Komaneka Art Gallery dan Tonyraka Art Gallery,” ujar Rektor ISI Denpasar.
Pameran Internasional B-GAME dikuratori Rektor Adnyana, Jeon Dongsu, dan Warih Wisatsana, dimana ini menjadi wahana kreativitas lintas batas guna mengeksplorasi hubungan manusia dan alam melalui medium pilihan (dwimatra maupun trimarta) seperti lukisan, printmaking, fotografi, cutting figure, keramik, patung, instalasi, juga kreasi video art.
Perupa pameran antara lain, pelukis Lekung Sugantika, Made Gunawan, Muliana Bayak, Made Sumadiyasa, Abdul Halim Husain, Galung Wiratmaja, Goenawan Mohamad, Ketut Sadia, Made Kaek, Nyoman Sani, Putu Wirantawan, Teja Astawa, Wayan Diana, Wayan Karja, Khairul Azril Ismail, Mangku Muriati, Shiny Young.
Seniman cat air internasional yaitu Min Yin Thant, Jane Tan Giok Tjeng, Amit Kapoor, Prakash, Subin Muangchan, Maneerat Srikampa; printmaking yaitu Devy Ferdianto, Cameon Komatsu; cutting figure yaitu Gede Jaya Putra; patung dan keramik Agung Ivan, Ketut Muka Pendet, Keiji Ujiie, Made Jodog, Wayan Upadana; fotografi Anom Manik Agung, Ida Bagus Putra Adnyana, D. Tjandra Kirana, Yang Han Mo, Jang Yong Sig; dan instalasi serta video Paul Trinidad, Yayat, dan Georgette Yu.
Sementara B-GIDME memamerkan 72 karya dari 63 desainer, mencakup berbagai bidang seperti Desain Komunikasi Visual, Desain Interior, Desain Fashion, Desain Produk, dan Desain Furnitur.