Jembrana, Bali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jembrana, Bali, merintis pengembangan desa wisata berbasis pertanian yang dimulai dari lima desa.
"Desa wisata berbasis pertanian dan perkebunan kami mulai dari lima desa di Kecamatan Melaya. Secara bertahap akan dikembangkan ke kecamatan lain," kata Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna di Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Kamis.
Dia mengatakan konsep Kawasan Perdesaan Catusari Agrowisata cocok bagi Jembrana dengan kultur agraris yang kuat.
Ke depannya, kata dia, pihaknya ingin tiap desa yang masuk program itu punya ciri khas seperti desa kakao, desa penghasil pisang, beras dan lain-lain.
"Ciri khas hasil pertanian atau perkebunan itu bisa digunakan untuk menarik wisatawan," katanya.
Komoditas pertanian tersebut, menurut dia, diolah dan dikemas oleh masyarakat bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa untuk memasarkan produk tersebut.
Baca juga: Pemkab Jembrana akan serahkan aset ke masyarakat
Hal itu, kata dia, selaras dengan Peraturan Bupati Jembrana Nomor 7 Tahun 2023 tentang Penetapan Kawasan Perdesaan dan rencana pembangunan Kawasan Perdesaan Catusari Agrowisata.
"Tujuan program Kawasan Perdesaan Catursari Agrowista adalah pembentukan dan peningkatan kawasan ekonomi desa," katanya.
Sebagai tahap awal, lima desa di Kecamatan Melaya yaitu Candikusuma, Tuwed, Blimbingsari, Nusasari dan Ekasari ditetapkan sebagai Kawasan Catusari Agrowisata.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jembrana I Made Yasa mengatakan, pihaknya mendorong pemerintah desa melakukan pemanfaatan potensi lokal dikaitkan dengan usaha pengembangan perekonomian desa, khususnya lewat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
BUMDes, kata dia, yang diawal pembentukannya hanya bergerak di jasa keuangan mikro, didorong untuk mengembangkan potensi lokal dengan membentuk unit usaha baru di luar jasa keuangan mikro.
"Di desa yang memiliki potensi wisata juga didorong untuk mengembangkan unit usaha bidang pariwisata," katanya.
Baca juga: Polres Jembrana rapat gabungan bahas pengamanan mudik dan Nyepi