Denpasar (ANTARA) - Ratusan orang dari berbagai elemen masyarakat di Bali, baik pejabat/pegawai Pemprov Bali, instansi vertikal, media, BUMN dan BUMD, hingga forum-forum keagamaan dan tokoh desa adat di Bali, mengikuti apel Peringatan Hari Lahir Pancasila di Denpasar, Senin.
Gubernur Bali Wayan Koster yang bertindak sebagai inspektur upacara meminta peserta apel menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
"Jangan hanya mengenang Pancasila sebagai rumusan dasar negara, sebab ia bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Ia adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,” ujarnya.
Ia mengatakan dalam penerapan nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari, dapat dilakukan dari pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang-ruang digital.
“Dalam dunia pendidikan kita perlu menanamkan Pancasila sejak dini, bukan sekadar dalam pelajaran formal, tetapi dalam praktik keseharian,” kata Koster.
Baca juga: Presiden pimpin upacara Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2024 di Lubang Buaya
Pemprov Bali melihat sekolah dan universitas harus menjadi tempat lahirnya generasi yang cerdas secara intelektual, tangguh secara karakter, dan kuat dalam integritas moral.
Selanjutnya di lingkungan pemerintahan dan birokrasi, nilai-nilai Pancasila diminta harus hadir dalam bentuk pelayanan publik yang berkeadilan, transparan, dan berpihak pada rakyat.
Gubernur asal Buleleng itu ingin setiap kebijakan dan program harus mencerminkan semangat kemanusiaan dan keadilan sosial, bukan kepentingan kelompok atau golongan.
Ketiga, dalam bidang ekonomi, penerapan Pancasila terlihat dari pembangunan yang semestinya tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang.
“Keadilan sosial, sebagaimana termaktub dalam sila kelima, harus menjadi orientasi utama, UMKM, ekonomi kerakyatan, dan kooperasi harus terus diberdayakan agar tidak ada warga yang tertinggal dalam kemajuan bangsa,” kata gubernur.
Baca juga: Menpan RB: Pegang teguh ideologi Pancasila jadi keharusan anak bangsa
Terakhir dalam ruang digital, ia meminta seluruh peserta apel membangun kesadaran kolektif bahwa dunia maya bukan ruang bebas nilai, dimana etika, toleransi, dan saling menghargai tetap harus ditegakkan.
“Pancasila harus menjadi panduan dalam berinteraksi di media sosial maupun platform digital lainnya, mari kita perangi hoaks ujaran kebencian dan provokasi dengan literasi digital dan semangat gotong royong,” ucap Gubernur Bali.
Ia menyadari praktik Pancasila tidak bisa dilakukan sendiri, sehingga ia mengajak seluruh pihak bergotong-royong mengaplikasikan nilai-nilai semangat Pancasila.
