Denpasar (ANTARA) -
Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar meminta masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem di Bali akibat munculnya Bibit Siklon Tropis 93S pada 11-18 Desember 2025.“Kami imbau selalu waspada dan dapat mengambil langkah antisipatif agar aktivitas harian dapat berlangsung lancar dan aman,” kata Kepala BBMKG Wilayah III Cahyo Nugroho di Denpasar, Kamis.
BMKG mengidentifikasi adanya perkembangan signifikan dalam dinamika atmosfer yang berpotensi meningkatkan intensitas curah hujan di sebagian besar wilayah Bali selama periode perkiraan itu.
Berdasarkan analisis dinamika atmosfer, kata dia, BBMKG Wilayah III menyebutkan bibit siklon tropis itu terpantau di Samudera Hindia selatan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Akibatnya, lanjut dia, terjadi pertemuan massa udara dan belokan angin di Bali.
Bibit siklon itu juga didukung aktifnya gelombang Rosby Ekuator dan gelombang frekuensi rendah di sekitar sistem, perubahan kecepatan angin (wind shear) yang lemah, dan vortisitas (pusaran) dalam kategori sedang di lapisan bawah hingga menengah.
Dengan kondisi pertemuan massa udara di sekitar sistem itu, lanjut dia, wilayah di Bali diprediksi mengalami peningkatan uap air, pertumbuhan awan penyebab hujan, serta peningkatan kecepatan angin dan gelombang tinggi.
Pihaknya telah memetakan wilayah yang berpotensi terdampak hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan angin kencang di Kabupaten Badung, Denpasar, Tabanan, Jembrana, Bangli, Gianyar, Karangasem, Klungkung, dan Buleleng.
Wilayah tersebut berpotensi terdampak banjir, banjir bandang, dan longsor, tergantung tingkat kerawanan masing-masing wilayah.
Selain itu Cahyo juga mengingatkan agar mewaspadai potensi tinggi gelombang laut berkisar 1,25 meter hingga 2,5 meter untuk wilayah Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan, dan perairan selatan Bali.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk membarui informasi cuaca melalui aplikasi InfoBMKG dan laman melalui bmkg.go.id.
