Denpasar (ANTARA) - Provinsi Bali resmi meluncurkan domain tingkat dua (SLD) bernama bali.id (bali dot id) sebagai tahap awal untuk selanjutnya melangkah ke domain tingkat satu (TLD) bernama .bali (dot bali) agar menyusul dan sejajar dengan negara maju.
Gubernur Bali Wayan Koster di Denpasar, Kamis, mengatakan platform ini akan menjadi wadah segala hal tentang Bali, baik UMKM, desa adat, talenta muda, akademisi, dan pelaku industri kreatif untuk menampilkan karya dan kearifan lokal.
“Tolong digencarkan sosialisasinya supaya platform ini dimanfaatkan dan kita sudah kerja sama lagi untuk selanjutnya bisa menjadi .bali jadi seperti Tokyo (.tokyo) dan Perancis (.fr),” kata Koster.
Gubernur Bali menyampaikan peluncuran domain ini sebagai strategi memperkuat identitas digital Bali di mata dunia, serta mempertegas komitmen daerah melestarikan kearifan lokal sebab domain ini akan turut memuat aksara Bali di dalamnya.
Moderenisasi ini juga diharapkan menjadi pemantik agar generasi muda semangat melestarikan penggunaan aksara Bali.
“Kita masuk ke tahap moderen, terima kasih karena telah dibuat satu wahana digital yang mempertemukan warisan adiluhung aksara Bali dengan platform global digital, kan keren banget apalagi baru pertama ini di Indonesia di Provinsi Bali,” ujar Koster.
Bak hadiah dari leluhur, Pemprov Bali ingin generasi muda memanfaatkan warisan ini, menyadari Bali sudah melangkah ke tahap lebih moderen dan transformasi ini berlandaskan budaya, menggerakkan ekonomi, dan mempersiapkan Bali menyongsong masa depan yang adaptif dengan kemajuan teknologi.
Ketua Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) Johar T. Simanjuntak menyampaikan rasa senang karena dapat terlibat dalam peluncuran bali.id sebagai langkah awal kemajuan teknologi dan pelestarian budaya, serta ruang digital tempat budaya Bali dapat hidup dan berkembang.
“Peluncuran domain tingkat dua ini adalah realisasi kerja sama antara Pandi dan Pemprov Bali, kami ingin menghadirkan ruang digital yang resmi dan berkarakter Bali, lengkap dengan aksara Bali,” ucapnya.
Proyek yang memperkuat posisi Bali dalam ekosistem internet global ini turut melibatkan, Dinas Kominfo, Dinas Pendidikan, Universitas Udayana, hingga komunitas budaya.
Johar meminta selanjutnya dengan adanya domain ini agar pemanfaatan aksara Bali semakin masif, termasuk mendorong penggunaannya di sekolah-sekolah serta memperjuangkan standarisasi aksara Bali di Unicode sebagai langkah untuk memperluas penggunaannya secara global.
