Denpasar (Antaranews Bali) - Pasaran Amerika Serikat tercatat paling banyak menyerap produk perabot penerangan rumah dari Bali yakni 12,79 persen dari total nilai ekspor salah satu hasil industri kecil dan kerajinan rumah tangga itu selama Februari 2018.
"Selama Februari 2018, total nilai penerangan rumah dari Bali sebesar 2,77 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Rabu.
Selain itu, juga diserap pasaran Spanyol 8,18 persen, Australia 7,23 persen, Perancis 6,47 persen, Jepang 6,45 persen, Italia 4,45 persen, China 3,19 persen, Singapura satu persen, Hong Kong 0,47 persen dan Jerman 1,71 persen.
Sisanya, 48,05 persen diserap berbagai negara lainnya di belahan dunia, karena aneka jenis perabot penerangan rumah hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajinan Bali sangat diminati masyarakat luar negeri, karena unik dan menarik dengan harga yang terjangkau.
Adi Nugroho menambahkan, Bali menghasilkan devisa sebesar 2,77 juta dolar AS dari pengapalan aneka jenis perabot, penerangan rumah selama bulan Februari 2018, menurun 169.630 dolar AS atau 5,76 persen dibanding bulan sebelumnya (Januari 2018) yang tercatat 2,94 juta dolar AS.
Demikian pula dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya merosot 451.128 dolar AS atau 13,98 persen, karena ekspor produk perabot penerangan rumah pada Februari 2017 mencapai 3,226 juta dolar AS.
Pengapalan perabot penerangan rumah tersebut mampu memberikan kontribusi sebesar 6,13 persen dari total nilai ekspor Bali sebesar 45,26 juta dolar AS selama bulan Februari 2018, menurun 4,44 juta dolar AS atau 8,93 persen dibanding bulan Januari 2018 yang tercatat 49,70 juta dolar AS.
Total ekspor Bali tersebut dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya meningkat tipis hanya 110.657 dolar AS, atau 0,25 persen, karena ekspor Bali selama bulan Februari 2017 tercatat 45,96 juta dolar AS.
Adi Nugroho menambahkan, perabot dan penerangan rumah tangga yang dikapalkan ke pasaran luar negeri itu berbahan baku bambu dihiasi dengan anyaman rotan sehingga sangat unik dan antik seperti kursi, lemari, meja, tempat tidur dan pembatas ruangan.
Matadagangan yang sangat diminati itu juga berupa patung unik dan antik dari bahan baku akar bambu hasil sentuhan para seniman dan perajin Bali, ujar Adi Nugroho. (WDY)
Amerika Serikat terbanyak serap perabot rumah dari Bali
Rabu, 18 April 2018 9:00 WIB