Denpasar (Antara Bali) - Bali menghasilkan devisa sebesar 3,848 juta dolar AS dari pengapalan matadagangan perabot dan penerangan rumah selama bulan Mei 2017, meningkat 510.100 dolar AS atau 15,28 persen dibanding bulan sebelumnya tercatat 3,337 juta dolar AS.
"Jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, perolehan devisa tersebut meningkat 375.396 dolar AS atau 10,81 persen, karena Mei 2016 menghasilkan 3,472 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan, pengapalan perabot dan penerangan rumah tangga itu mampu memberikan kontribusi sebesar 7,57 persen dari total ekspor daerah ini sebesar 50,841 juta dolar AS selama bulan Mei 2017, meningkat 26,84 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 40,082 juta dolar AS.
Perabot dan penerangan rumah hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali itu paling banyak diserap pasaran Amerika Serikat yang menyerap 16,35 persen, menyusul Australia 9,46 persen dan Perancis 5,73 persen.
Selain itu juga menjangkau pasaran Jepang 3,86 persen, Singapura 1,90 persen, Hong Kong 0,07 persen, China 3,52 persen, Jerman 2,55 persen, Belanda 2,99 persen, Spanyol 2,99 persen
Sedangkan 50,59 persen sisanya menembus berbagai negara lainnya di belahan dunia, karerna perabot dan penerangan rumah hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali sangat disenangi konsumen.
Adi Nugroho menambahkan, perabot dan penerangan rumah tangga yang dikapalkan ke pasaran luar negeri itu berbahan baku bambu dihiasi degan anyaman rotan sehingga sangat unik dan antik seperti kursi, lemari, meja, tempat tidur dan pembatas ruangan.
Selain itu juga ada berupa patung unik dan antik dari bahan baku akar bambu yang banyak diminati pasaran luar negeri, terutama konsumen asal Amerika Serikat, Australia dan Perancis.
Patung dari akar bambu banyak diproduksi oleh perajin dan seniman dari Kabupaten Bangli dan Gianyar berupa binatang, bebek, topeng dengan muka manusia tua berjenggot dan patung yang disesuaikan dengan bentuk bahan bakunya.
Akar bambu biasanya tumbuh berumpun, dan perajin yang kreatif mampu mengolah akar tersebut menjadi patung wayang atau binatang yang sangat disenangi masyarakat konsumen di luar negeri ujar Adi Nugroho. (WDY)
Bali Ekspor Perabot Rumah Meningkat 15,28 Persen
Sabtu, 29 Juli 2017 10:09 WIB