Mangupura (Antara Bali) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Badung memberikan sembilan catatan strategis untuk pemerintah kabupaten di daerah itu dalam agenda rapat paripurna terkait rekomendasi laporan keterangan pertanggungjawaban bupati Badung tahun 2015.
"Kesembilan catatan ini perlu terus dilakukan oleh Pemkab Badung, karena sebagai upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat dan daya saing daerah," kata Wakil Ketua DPRD Badung Nyoman Karyana dalam rapat paripurna, di Mangupura, Rabu.
Dalam rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Badung I Putu Parwata dihadiri Bupati Badung Nyoman Giri Prasta dan Wabup Badung Ketut Suiasa itu meminta pemerintah terus menggalakkan sembilan catatat srtategis itu seperti program pegentasan kemiskinan.
Kemudian, peningkatan dan perluasan akses layanan kesehatan, penguatan kualitas SDM melalui pendidikan, pengelolaan lingkungan hidup maupun penanganan bencana serta keamanan, peningkatan mutu infrastruktur wilayah dan pengembangan teknologi informasi komunikasi (IT).
Selanjutnya, revitalisasi usaha ekonomi kreatif skala mikro, kecil dan menengah. "Kami juga meminta pemerintah terus meningkatkan produktifitas, kualitas dan pemasaran hasil pertanian dalam arti luasd di Kabupaten Badung," katanya.
Kemudian, pengembangan kepariwisataan berkualitas dan pelestarian budaya Bali. "Secara umum sembilan prioritas pemangunan daerah ini sudah berjalan baik, namun harus terus dilakukan agar pencapaiannya berjalan optimal," ujarnya.
Untuk itu, perlu adaya evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan program dan kegiatan tahunan ini agar berjalan secara berkesinambungan.
"Saya mengharapkan semua perencanaan yang sesuai program sesuai dengan apa yang telah ditetapkan," ujarnya.
Ia mencontohkan, untuk rumah tangga miskin (RTS) di Kabupaten Badung Tahun 2015 tercatat kurang lebih 8.043 RTS (2,46 persen dari jumlah penduduk atau setara dengan 14.550 jiwa).
Untuk realisasi pendapatan daerah Tahun 2015 mencapai Rp3,65 lebih triliun dari target Rp3,62 triliun atau kisaran 100,77 persen.
"Dibandingkan Tahun 2014 realiasi pendapatan daerah mencapai Rp3,4 triliun dari target Rp3,1 triliun (109,64 persen), sehingga diyakini mampu merealisasi sembilan program yang menjadi catatan itu," katanya.
Hal ini diakuinya, karena setiap tahunnya pendapatan daerah terus meningkat dari tahun ke tahun. "Ke depannya potensi ini terus meningkat seiring pertumbuhan jumlah akomodasi dan wisatawan yang datang ke Badung," ujar Nyoman Karyana.(WDY)