Denpasar (Antara Bali) - Industri kerajinan berbahan baku plastik Bali mampu meraih devisa senilai 13,13 juta dolar AS selama tujuh bulan periode Januari-Juli 2014, meningkat 43,21 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya yang hanya 9,17 juta dolar AS.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Selasa mencatat realisasi perdagangan luar negeri untuk volume matadagangan yang menonjolkan unsur seni itu bertambah 40,18 persen dari 11,99 juta unit pada tujuh bulan pertama 2013 menjadi 16,80 juta unit pada kurun waktu yang sama 2014.
Kerajinan plastik merupakan salah satu dari enam jenis hasil industri skala rumah tangga yang berhasil menembus pasaran luar negeri, mampu memberikan kontribusi sebesar 4,36 persen dari total nilai ekspor Bali sebesar 300,96 juta dolar AS.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar menambahkan, aneka jenis cindera mata berbahan baku plastik itu paling banyak diserap pasaran Italia yakni 11,80 persen, menyusul Amerika Serikat 3,89 persen, Jepang 1,97 persen, Singapura 2,83 persen, Prancis 2,82 persen dan Inggris 0,98 persen.
Selain itu diserap pasaran Spanyol 2,99 persen, Jerman 1,69 persen dan sisanya 67,79 persen diserap oleh berbagai negara lain di belahan dunia.
Perajin dan seniman Bali cukup kreatif membuat berbagai jenis cindera mata dari bahan baku plastik sehingga mampu bersaing dan cukup disenangi konsumen mancanegara.
Cindera mata itu antara lain berupa aneka jenis hiasan dengan berbagai rancang bangun untuk hiasan ruangan tamu, kamar tidur dalam rumah tangga maupun kelengkapan hotel.
Pengiriman matadagangan tersebut sangat tergantung dari kondisi dan permintaan pasaran ekspor, meskipun Bali selalu memiliki persediaan matadagangan dalam jumlah yang memadai. (WDY)