Denpasar (ANTARA) - Wakil Gubernur(Wagub) Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati menyampaikan keinginannya agar program penanggulangan bencana SIAP SIAGA yang bekerja sama dengan Pemerintah Australia dapat terus berlanjut.
“Program SIAP SIAGA ini dapat dilanjutkan kembali di Provinsi Bali, program ini sangat strategis bagi masyarakat Bali dalam upaya kita bersama memperkuat pengelolaan risiko bencana," kata Wagub Tjok di Denpasar, Senin.
Wagub yang akrab disapa Cok Ace itu mengatakan bahwa di Bali sendiri program ini implementasinya sangat baik dan bantuannya bermanfaat bagi masyarakat, sehingga ia ingin ini dilanjutkan.
Program ini merupakan kerja sama Pemerintah Australia dengan Indonesia khususnya Provinsi Bali, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, yang berlangsung sejak 2019 dan akan berakhir pada 2024 mendatang.
Keinginan ini disampaikan orang nomor dua di Pemprov Bali itu ketika pimpinan tim SIAP SIAGA Lucy Dickinson menyambanginya di Kantor Gubernur Bali untuk melaporkan bahwa akan dilakukan evaluasi atas kerja sama ini.
Baca juga: Cok Ace ingin kembali ngajar saat lengser dari Wagub Bali
“Saat ini Pemerintah Australia sedang melakukan evaluasi terhadap jalannya program dan dalam waktu dekat baik Pemerintah Australia dan BNPB akan membahas terkait kelanjutan dari program ini dan kami menunggu rekomendasinya,” ujarnya.
Dickinson menyebut kerja sama ini sedari awal bertujuan untuk memperkuat sistem penanggulangan bencana di Indonesia khususnya memperkuat kapasitas daerah terpilih dalam pengelolaan risiko bencana dan ketangguhan masyarakat.
“Dalam memperkuat pembelajaran, inovasi, dan inklusi dalam pengelolaan risiko bencana serta memastikan sistem penanggulangan bencana yang inklusif sejalan dengan perkuatan kapasitas daerah,” sambungnya.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin yang mendampingi Wagub Cok Ace menjabarkan bahwa sejak April 2020 SIAP SIAGA bekerja di Bali, beberapa program telah berjalan khususnya di provinsi, di Kabupaten Badung, dan Karangasem.
Baca juga: Wagub Bali: Turis Polandia masuk pasar potensial untuk pariwisata
Dukungan itu seperti soal kesiapsiagaan bencana sesuai standar pelaksanaan pariwisata budaya Bali, dukungan pembuatan Sistem Informasi COVID-19, dukungan pemutakhiran KRB, dan dukungan penyusunan rencana kontingensi berdasarkan prioritas risiko di Provinsi Bali, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Karangasem.
“Dari tahun 2020 hingga 2023, total anggaran yang sudah digelontorkan dari program ini lebih dari Rp14 milyar, dan sesuai dengan nota kesepakatan antara BNPB dan Pemprov Bali tentang sinergi pelaksanaan program SIAP SIAGA di Provinsi Bali, program akan berakhir pada 13 Oktober 2024,” kata Rentin.
“Kamu dari BPBD Provinsi Bali berharap program kemitraan ini dapat dilanjutkan mengingat bermanfaat besar dalam penguatan pengelolaan sistem kebencanaan khususnya di Provinsi Bali," lanjutnya.