Denpasar (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit di Bali Nusra (Bali, NTB dan NTT) per Oktober 2025 mencapai Rp245 triliun atau tumbuh delapan persen dibandingkan periode sama 2024 mencapai Rp226,8 triliun yang dominan diserap sektor produktif.
"Kinerja intermediasi perbankan di wilayah itu menunjukkan daya tahan yang kuat," kata Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu selaku koordinator wilayah Bali Nusra di Denpasar, Bali, Sabtu.
Berdasarkan jenis penggunaannya, sebesar 57,70 persen kredit di tiga provinsi itu disalurkan kepada kredit produktif yaitu 30,82 persen untuk modal kerja dan 26,88 persen dalam bentuk investasi.
Pertumbuhan kredit itu, kata dia, didorong oleh peningkatan nominal kredit investasi yang bertambah sebesar Rp18,31 triliun atau tumbuh 38,52 persen lebih tinggi secara tahunan.
"Tingginya pertumbuhan kredit investasi ini menggambarkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap prospek ekonomi Bali Nusra," imbuhnya.
Berdasarkan kategori debitur, Puji menambahkan sebesar 41,30 persen kredit di wilayah Bali dan Nusa Tenggara disalurkan kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Sedangkan kredit bermasalah (NPL) di tiga provinsi itu mencapai 2,98 persen, lebih rendah dibandingkan periode sama 2024 sebesar 3,05 persen.
Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) per Oktober 2025 mencapai Rp300,54 triliun atau tumbuh 8,34 persen dibandingkan pada Oktober 2024 mencapai Rp277,41 triliun.
Di sisi lain, likuiditas dan permodalan perbankan di wilayah Bali dan Nusa Tenggara juga tetap kuat tercermin dari rasio kas (CR) dan rasio kecukupan modal (CAR).
Rasio CR untuk bank perekonomian rakyat (BPR) di Bali sebesar 15,13 persen, Nusa Tenggara Barat (NTB) sebesar 21,68 persen, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar 8,06 persen.
Sementara itu, CAR BPR di Bali sebesar 29,92 persen, NTB sebesar 44,95 persen, dan NTT sebesar 42,49 persen.
"Tingginya permodalan perbankan itu kami yakini mampu menjadi bantalan mitigasi risiko yang kuat untuk mengantisipasi ketidakpastian global," ucap Puji.
