Denpasar (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali meningkatkan penyediaan uang tunai untuk musim libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 menjadi sebesar Rp2,9 triliun meski transaksi digital QRIS saat ini telah menjadi primadona.
"Penyediaan uang tunai itu meningkat 3,57 persen dibandingkan 2024," kata Kepala Perwakilan BI Bali Erwin Soeriadimadja di Denpasar, Bali, Sabtu.
Menurut dia, penyediaan uang tunai itu untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan uang kartal (kertas dan logam) menjelang momentum libur panjang.
Bank sentral perwakilan di Bali itu menjamin kebutuhan uang di masyarakat tersedia dalam jumlah cukup, pecahan sesuai, tepat waktu, dan dalam kondisi layak edar.
Ia menjelaskan penyediaan uang tunai itu dilakukan mencermati optimisme pertumbuhan ekonomi Bali yang terus menggeliat pada triwulan IV-2025 saat momentum libur panjang Natal dan Tahun Baru 2025.
Meski begitu pihaknya melakukan akselerasi transaksi non-tunai, dengan fokus melakukan penguatan infrastruktur, edukasi masyarakat, dan peningkatan kenyamanan wisatawan.
Hingga Oktober 2025, kata dia, volume transaksi non tunai digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Bali telah mencapai 134,59 juta dengan jumlah gerai dan pengguna sama-sama mencapai 1,05 juta.
Dengan realisasi itu, lanjut dia, mencerminkan semakin meluasnya adopsi pembayaran non-tunai dalam aktivitas ekonomi masyarakat Bali.
Di sisi lain pihaknya juga menggiatkan layanan penukaran uang melalui mobil kas keliling, termasuk menggandeng perbankan.
Sepanjang Desember 2025, imbuh dia, layanan penukaran uang dilakukan di sejumlah titik di Kabupaten Jembrana dengan realisasi penukaran mencapai Rp945 juta.
Selanjutnya, memaknai Natal 2025 bank sentral di Bali itu juga memperluas layanan penukaran uang dengan mobil kas keliling di tempat peribadatan, institusi pendidikan dan lokasi strategis lainnya.
Ada pun realisasi penukaran uang di tiga titik institusi pendidikan di Denpasar pada 9-11 Desember 2025, sebanyak Rp400 juta.
Dalam memberikan layanan penukaran uang rusak, uang cacat, dan uang yang dicabut dari peredaran, masyarakat juga dapat melakukan pemesanan penukaran uang melalui situs www.pintar.bi.go.id.
Ia juga mengajak masyarakat untuk menjaga dan menghargai uang rupiah dengan tidak melipat, tidak mensteples, tidak meremas, tidak mencoret dan tidak dalam keadaan basah.
"Kami juga mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati dalam bertransaksi secara tunai dengan meyakini keaslian uang rupiah melalui 3D atau dilihat, diraba, diterawang," imbuh dia.
