Nusa Dua (Antara Bali) - Lembaga pemeringkatan perguruan tinggi "Quacquarelli Symonds" (QS) mendorong perguruan tinggi negeri di Indonesia memperbaiki kualitas pengajaran untuk meningkatkan peringkatnya di dunia.
"Kalau kualitasnya bagus, kami akan mengajak dunia untuk melihat potensi pendidikan tinggi di Indonesia," kata Nunzio Quacquarelli selaku Managing Director QS Limited di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Kamis.
Menurut dia, PTN di Indonesia selama ini masih banyak yang bercokol di peringkat 500-an dunia. Hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia agar kualitasnya setara dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik.
"Kompetisi perguruan tinggi di dunia makin ketat. Indonesia harus bisa membuat program pendidikan yang bagus untuk meningkatkan peringkatnya," katanya di sela-sela "QS-Asia Pacific Professional Leaders in Education Converence and Exhibition" di Nusa Dua pada 14-16 November 2012 itu.
Lembaga pemeringkatan perguruan tinggi yang berkantor pusat di London, Inggris, itu menetapkan kriteria pemeringkatan yang meliputi, kualitas riset, tingkat penyerapan lulusan di dunia kerja, internasionalisasi (dosen asing lima persen dan mahasiswa asing lima persen), dan kualitas pengajaran.
Institut Pertanian Bogor (IPB) selaku tuan rumah konferensi tersebut sejauh ini bercokol di kelompok peringkat 600 dunia bersama Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Universitas Indonesia (UI) Jakarta dan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta masih lebih baik karena berada di peringkat 300 plus, sedangkan Institut Teknologi Bandung (ITB) di kelompok peringkat 400 dunia.
Perguruan tinggi di Singapura dan Hong Kong masih menjadi pemimpin di Asia karena dalam pemeringkatan QS berada pada kelompok 20-an dunia.
Prof Nigel Healy dari Nottingham Trent University, Inggris, dalam kesempatan itu mendorong PTN di Indonesia mempelajari pesatnya perkembangan perguruan tinggi di Malaysia.
"Setidaknya Indonesia harus bisa mengejar Malaysia. Dalam waktu yang relatif singkat, pendidikan tinggi di Malaysia sudah cukup maju," katanya saat mendampingi Nunzio pada agenda tahunan tersebut.
Ia melihat perguruan tinggi di Indonesia memiliki prospek untuk maju dengan mengikuti arahan QS dalam meningkatkan kualitas pengajaran dan program internasionalisasi.
"Kalau 20 tahun yang lalu program internasionalisasi hanya berkutat pada program pertukaran mahasiswa dan dosen, maka sekarang sudah mengarah pada `benchmarking` agar pertukaran tersebut bertujuan untuk menyamakan atau bahkan melebihi kualitas pendidikan tinggi di negara tujuan," kata Nigel.
Sementara itu, Rektor IPB Prof Herry Suhardianto mengakui bahwa, upaya menaikkan peringkat PTN di Indonesia itu tidak bisa dilakukan secara instan.
"Butuh proses yang panjang agar peringkat kita bisa naik. Makanya kami mangajak PTN dan PTS untuk membangun kerja sama internasional," katanya.
Wakil Rektor IPB Bidang Riset dan Kerja Sama, Prof Anas M Fauzi menambahkan bahwa kriteria sistem pemeringkatan QS lebih lengkap dibandingkan dengan kriteria lembaga pemeringkatan internasional lainnya.
"Pemeringkatan lainnya yang dikenal dengan Webometric kriterianya tidak selengkap QS karena lebih didasarkan pada kualitas dan kelengkapan web," katanya.(M038)
QS Dorong PTN Perbaiki Kualitas
Kamis, 15 November 2012 11:11 WIB