Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bali bersama 26 perguruan tinggi negeri dan swasta se-Bali menyepakati program satu keluarga satu sarjana.
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan dalam pertemuannya dengan para rektor sepakat mendukung program ini demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia Bali terutama bagi keluarga kurang mampu.
"Semua rektor mendukung program Gubernur Bali, karena tujuannya sangat mulia demi masa depan generasi muda Bali, program satu keluarga satu sarjana akan diprioritaskan bagi para lulusan SMA/SMK yang berasal dari keluarga kurang mampu di seluruh Bali,” kata dia di Denpasar, Rabu.
Dalam diskusinya dengan para rektor dan direktur perguruan tinggi, ditentukan bahwa program ini akan berjalan mulai Agustus 2025.
Adapun beberapa perguruan tinggi tersebut seperti Universitas Udayana, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Pendidikan Nasional, dan Universitas Primakara.
“Program akan mulai dilaksanakan pada penerimaan mahasiswa baru bulan Agustus 2025," ucap Koster.
Selain mendapat bantuan biaya kuliah, setiap siswa penerima program satu keluarga satu sarjana juga akan mendapat bantuan biaya hidup sebesar Rp1.400.000 per mahasiswa setiap bulannya.
Dana yang diberikan oleh Pemprov Bali ini dapat digunakan calon mahasiswa untuk kebutuhan biaya kos, makan, dan transportasi.
Dari diskusinya dengan pimpinan perguruan tinggi, sejauh ini disepakati terdapat beberapa skema pelaksanaan program.
Skema pertama yaitu para rektor memberi kuota khusus dengan biaya pendidikan gratis ke sebanyak 25-100 orang.
Kedua, perguruan tinggi negeri dapat memberi keringanan biaya kuliah dengan uang kuliah tunggal kategori satu dengan biaya kuliah Rp500.000 per semester atau kategori dua yaitu Rp1.000.000 per semester.
“Ketiga, Polteknik Negeri Bali memberi layanan pendidikan diploma dua jalur cepat selama tiga semester dengan biaya total hanya Rp1.500.000, lalu lulusan mendapat ijazah diploma dua bidang vokasi atau lulusan langsung kerja,” ujar Gubernur Koster.
Untuk lebih lanjut, Pemprov Bali membentuk tim khusus yang akan menyusun petunjuk teknis pelaksanaan, agar program dapat berjalan tepat sasaran dan berkelanjutan.
“Ini bagian dari komitmen Bali menuju masa depan yang lebih berdaya saing, adil, dan berkeadaban," kata Gubernur Koster.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov dan kampus di Bali sepakat program satu keluarga satu sarjana