Kuta, Bali (ANTARA) - Pantai Kuta di Kabupaten Badung, Bali, menjadi tuan rumah ajang kompetisi lari internasional Kuta Run 2026 dengan tiga kategori yaitu 5km, 10km dan 21km atau setengah maraton.
"Ada sensasi lari pinggir pantai, tanpa merasakan kepadatan lalu lintas di Kuta," Ketua Panitia Kuta Run 2026 Emmy Kalsum di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Selasa.
Lomba lari itu akan dilaksanakan pada 25 Januari 2026 mulai pukul 04.00 WITA yang melalui tempat wisata terkenal di Bali yaitu Desa Kuta, Seminyak dan Legian.
Ia menjelaskan pihaknya telah mengantongi rekomendasi dari pengurus Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Bali untuk melaksanakan ajang lomba lari perdana yang digabungkan dengan ajang budaya dan pelestarian lingkungan di Kuta.
Untuk mempersiapkan ajang itu, pihaknya telah melakukan uji coba lintasan oleh atlet PASI Bali pada jalan raya yang ada di tiga desa wisata itu.
Ajang tersebut juga sudah mendapat lampu hijau dari kepolisian, Dinas Perhubungan dan pemerintah desa setempat.
Sehari sebelum lari, pihaknya melakukan upaya konservasi penyu melalui pelepasan tukik di Pantai Kuta sebagai bentuk partisipasi merawat lingkungan, menyesuaikan tema udara bersih untuk Bali.
Tak hanya pelari dari Bali dan nasional, ajang lari itu juga diikuti peserta dari mancanegara di antaranya dari Inggris dan Rusia.
Sementara itu, Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung Komang Alit Ardana mendukung ajang kompetisi lari tersebut.
Ia mengharapkan ajang itu mempromosikan pariwisata Bali khususnya di Kabupaten Badung sebagai pariwisata olahraga.
"Kami tidak henti mempromosikan daerah di tengah persaingan dengan kompetitor di negara kawasan," kata Alit Ardana.
Meski berlangsung sekitar satu bulan mendatang, namun pemesanan tiket sudah dibuka dengan harga tiket lomba lari itu bervariasi mulai Rp400 ribu untuk kategori lima kilometer hingga Rp1.150.000 untuk kategori terbuka 21 kilometer.
Panitia menargetkan total jumlah peserta mencapai kisaran 3.000 hingga 5.000 orang peserta.
