"Pertamina menyiapkan tambahan stok sesuai dari perhitungan proyeksi rata-rata konsumsi untuk masing-masing produk," ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Alfian menuturkan produk gasoline di masa Satgas Rafi 2022 diperkirakan meningkat 11 persen dari tahun lalu, yaitu 90 ribu kiloliter per hari menjadi 100 ribu kiloliter per hari. Sedangkan untuk produk gasoil meningkat 24 persen menjadi 44 ribu kiloliter per hari dibandingkan stok tahun lalu yang hanya berjumlah 36 ribu kiloliter per hari.
Menurut dia, puncak kenaikan konsumsi gasoline ada pada H-1 dan H+1 (arus mudik) dan saat arus balik H+5. Sedangkan produk diesel akan terjadi penurunan karena pembatasan truk besar pada H-4 sampai dengan H-1 (saat arus mudik) dan saat H+5 sampai dengan H+7 saat arus balik, sehingga mengakibatkan adanya penurunan permintaan gasoil.
Baca juga: Pengamat: Di dunia, harga BBM Pertamina termasuk paling murah
Baca juga: Pengamat: Di dunia, harga BBM Pertamina termasuk paling murah
"Untuk produk elpiji baik PSO dan non PSO ada kenaikan 3 persen dari Satgas 2021, yaitu dari 25 ribu metrik ton per hari menjadi 27 ribu metrik ton per hari. Khusus elpiji PSO, estimasi Satgas 2022 ada peningkatan 6 persen dari Satgas 2021," kata Alfian.
Kebijakan pelonggaran aturan perjalanan mendorong mobilisasi masyarakat, sehingga realisasi konsumsi avtur diprediksi juga meningkat hingga 57 persen dari 5.432 kiloliter per liter pada 2021 menjadi 8.527 kiloliter per hari pada 2022.
Alfian mengungkapkan Pertamina juga memberikan layanan BBM selama periode Ramadhan dan Lebaran, seperti SPBU Siaga di wilayah jalur potensial berupa jalur tol, jalur wisata, dan jalur logistik yang disiagakan 24 jam sebanyak 1.370 SPBU. Sedangkan agen dan outlet elpiji yang juga disiagakan hingga 24 jam khusus di wilayah dengan permintaan tinggi sebanyak 48 ribuan unit.
Baca juga: Kapolri: 19 penyeleweng BBM ditangkap
Adapun Kiosk Pertamina, yaitu unit layanan tambahan di lokasi yang tidak ada SPBU dan menyediakan Pertamax dan Dex Series sebanyak 50 unit.
Layanan antar untuk BBM jenis Pertamax ataupun Dex Series untuk konsumen di lokasi-lokasi macet sebanyak 230 unit. Mobil tanki yang disiagakan sebagai kantong atau cadangan suplai BBM hingga 149 unit.