Denpasar (Antara Bali) - Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Komaruddin mengimbau kepada warga masyarakat jangan takut dengan isu-isu yang mengancam Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), tapi hadapi dengan kekuatan persatuan.
"Saya mengajak seluruh warga masyarakat meningkatkan persatuan dan kesatuan untuk menghadapi atau menangkal gerakan radikal terhadap Pancasila," kata Pangdam Udayana Mayjen Komaruddin, pada acara seminar kebangsaan serangkaian Peringatan hari lahirnya Pancasila di Nusa Dua, Bali, Jumat.
Ia mengatakan gerakan yang merongrong dasar negara adalah kelompok-kelompok yang tidak memahami arti pentingnya Pancasila. Karena itu harus dilawan dengan kembali menyosialisasikan Pancasila itu sendiri.
"Mari pahami dan hayati nilai-nilai Pancasila itu. Para pendiri bangsa Indonesia telah merumuskan ideologi bangsa kita dengan banyak pertimbangan dan kajian, untuk lahirnya dasar negara kita yakni Pancasila tersebut," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Pangdam Mayjen Komaruddin mengajak warga masyarakat untuk selalu waspadai yang dilakukan oleh gerakan-gerakan radikal yang mengancam bangsa dan negara tersebut.
"Bangsa Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan penduduknya pluralis, namun semua itu sudah dituangkan dalam Pancasila yang ditulis pada pita `Bhinneka Tunggal Ika` yakni berbeda tapi tetap satu," ucapnya.
Ia mengatakan dari tulisan yang tertuang dalam Pancasila sudah sangat jelas menyebutkan keberagaman tersebut menjadi satu kesatuan dalam wilayah NKRI. Termasuk juga butir-butir Pancasila mampu melindungi semua warganya dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
"Sejarah bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari penjajah sangat berat. para pahlawan kita berjuang dengan tetes darah penghabisan. Karena itu, perjuangan mereka patut kita hormati dan pertahankan juga Pancasila itu," katanya.
Sementara itu, Managing Director Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Wayan Karioka mengatakan kegiatan seminar ini untuk menindaklanjuti surat keputusan Kementerian BUMN untuk ikutserta menyelenggarakan seminar kebangsaan.
"Sebagai BUMN mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kebangsaan. Salah satunya menyelenggarakan seminar ini yang bekerja sama dengan Kodam IX Udayana," ujarnya.
Ia mengatakan kegiatan semacam ini terus akan dilakukan, sehingga pemahaman mengenai wawasan kebangsaan tersebut melekat pada warga masyarakat.
"Dalam seminar ini kami juga mengundang perwakilan dari perusahaan hotel yang ada di kawasan Nusa Dua, termasuk juga karyawan ITDC," katanya. (WDY)