Tabanan (Antara Bali) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tabanan, Bali hanya siap menampung 15 tahanan dan narapidana (Napi) yang diduga terlibat kerusuhan di Lapas Kelas II A Kerobokan, Kabupaten Badung.
"Kami hanya siap menampung 15 orang dari 30 orang yang direncanakan, karena daya tampung Lapas yang sangat terbatas," kata Kalapas Tabanan Ida Bagus Ardana di Tabanan Jumat.
Ia mengatakan, ke-15 napi dan tahanan yang akan dipindah itu kini masih menjalani pemeriksaan di Polres Badung, pascabentrok yang merenggut empat korban jiwa.
Pemindahan napi dan tahanan itu bertujuan untuk mencegah bentrok susulan yang melibatkan dua anggota organisasi massa (Ormas) di Lapas Kerobokan, ujar Ida Bagus Ardana.
Sementara itu Kasat Intel, Polres Tabanan AKP Sakroni Edison Saragih mengatakan, pihak kepolisian setempat sudah melakukan berbagai upaya pendekatan kepada ormas terkait di daerah itu.
"Pemindahan ke-15 napi dan tahanan itu jangan sampai merembet ke Kabupaten Badung dan Tabanan," ujar Sakroni Edison Saragih.
Sebelumnya pada Kamis sore (17/12) di Lapas Kelas IIA Kerobokan itu terjadi keributan antarnapi yang menyebabkan seorang narapidana tewas. Keributan itu meluas ke luar Lapas melibatkan dua kelompok ormas hingga menewaskan tiga orang lagi dan lima orang mengalami luka-luka.
Pascakejadian itu sebanyak 117 tahanan dan napi Lapas Kerobokan dipindahkan ke lima lapas yang ada di Kabupaten lainnya di Pulau Dewata.
Selain Lapas Tabanan, sepuluh orang juga dipindahkan ke rumah tahanan Bangli, 50 orang ke Lapas Narkotika Bangli, 23 orang ke Lapas Klungkung dan 19 orang ke Lapas Karangasem. (WDY)