"Masalah depresi adalah hal paling banyak dihadapi oleh mahasiswa di kampus. Dalam menghadapi depresi diperlukan resilensi akademik untuk bertahan dan menyelesaikan semua tugas dan tuntutan akademik," kata Ketua Tim Peneliti Undiksha Singaraja Agus Aan Jiwa Permana di Singaraja, Kamis.
Ia menjelaskan munculnya gagasan untuk mengembangkan layanan konseling berbasis digital ini tidak terlepas dari layanan di kampus atau sekolah yang masih cenderung berlangsung dengan tatap muka.
Menurut dia, hal tersebut menyebabkan (pelayanan konseling) kurang efektif karena harus memerlukan janji, komitmen, membutuhkan waktu, dan tentu tidak bisa dilakukan dalam jumlah jamak.
Pihaknya menambahkan digital konseling difokuskan pada kisah hidup (life story) karena sebuah cerita dapat mengungkap banyak makna dalam kehidupan yang dialami seseorang.
Baca juga: Undiksha Singaraja raih 10 anugerah Diktisaintek kategori PTN BLU
"Dari sana juga dapat dilihat kemudian tingkat depresi dan resiliensi seseorang," katanya.
Digital konseling berbasis life story ini dapat memberikan gambaran terkait kondisi depresi dan resiliensi dari mahasiswa yang membutuhkan peran AI untuk memperkuat hasil keputusan yang dikeluarkan oleh model.
Agus memaparkan model konseling tersebut menggunakan Long Short-Term Memory (LSTM) yang sudah terbukti mampu memprediksi tingkat depresi dan resiliensi mahasiswa karena memiliki kekuatan dalam menyimpan memori jangka panjang.
Model ini mampu memproses, memprediksi dan mengklasifikasikan data urutan waktu secara efisien, mempercepat proses pembelajaran dan memberikan dukungan mental yang lebih responsif bagi mahasiswa.
Lebih lanjut, ia menjelaskan kekuatan model digital konseling ini juga pada data yang sudah tervalidasi pakar yang berasal dari aplikasi twitter (X), Whattsap (WA), Instagram (IG) dan kuisioner star yang lebih otentik karena tidak ada paksaan dalam proses pengisiannya dan murni karena keinginan sendiri.
"Berdasarkan data kami bahwa model LSTM mampu mengeluarkan akurasi yang memberikan gambaran tentang kondisi kesehatan mental mahasiswa terkait dengan depresi dan resiliensi," kata dia.
Adapun akademisi yang bergabung pada penelitian tersebut (berstatus peneliti) terdiri atas Dr. Agus Aan Jiwa Permana, S.Kom, M.Cs., Prof. Dr. Kadek Suranata, M.Pd., dan Dr. I Gede Partha Sindu, M.Pd.
Baca juga: Undiksha Singaraja siapkan program strategis menuju PTNBH