Denpasar (Antara Bali) - Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) dimotori para aktivis angkatan 1998 melakukan konsolidasi dan membentuk kepengurusan di daerah guna merancang strategi dan gerakan dalam mengawal secara kritis pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Kadek Agus Ekanata, seorang aktivis Pospera di Bali, Kamis mengatakan dihidupkan organisasi yang merupakan wadah pergerakan mantan aktivis 1998 itu, sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap jalannya kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ia mengatakan Pospera memiliki andil besar turut mengantarkan Joko Widodo (Jokowi) menjadi Presiden RI ke-7, dan kini Jokowi memegang kekuasaan di eksekutif dan memiliki program-program pembangunan untuk mensejahterakan rakyat yang dikenal "Nawa Cita" itu, pihaknya merasa perlu terus mengawal agar tujuan mulia tersebut bisa tercapai.
Dikatakan, Presiden Jokowi sendiri sudah didapuk sebagai pelindung dalam struktur kepengurusan Pusat Pospera. Jokowi telah meminta Pospera lebih berperan aktif turut berkontribusi dalam membangun tata perikehidupan bernegara dan berbangsa agar bisa lebih baik lagi.
"Kami ingin ke depannya Pospera bisa bersinergi dengan pemerintahan Jokowi, mengawal aspirasi rakyat dan spirit perjuangan untuk membela kepentingan rakyat," katanya.
Ekanata lebih lanjut mengatakan pihaknya juga akan membantu Jokowi dalam membuka sumbatan-sumbatan yang selama ini ada di birokrasi atau di lapangan yang menyebabkan, gagasan dan program pemerintahan ada tidak berjalan maksimal.
"Pospera akan mengawal cita-cita pemerintahan Jokowi, yang selama ini belum bisa berjalan maksimal atau terealisasi baik dilakukan di semua kementerian maupun badan atau lembaga publik lainnya," ujarnya.
Hal sama disampaikan pendiri Pena 1998 Oktav NS mengatakan saat ini tengah fokus mengkonsolidasi organisasi di tingkat provinsi atau DPD dan diharapkan dilanjutkan di tingkat kabupaten dan kota.
"Kami sekarang mengumpulkan teman-teman aktivis 1998 di Bali, untuk segera menyusun kepengurusan sehingga secara kelembagaan Pospera akan lebih diformalkan dengan kepengurusan DPD dan DPC," katanya.
Pada pertemuan tersebut diHadiri Dewan Pertimbangan Presidium Pospera Asep Kurniawan, Ketua DPD KNPI Bali Nyoman Gede Antaguna dan aktivis lainnya. (WDY)