Jakarta (Antara Bali) - Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie mengatakan islah perseteruan dualisme kepemimpinan partai dilakukan untuk mendaftarkan calon kepala daerah asal partai itu dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
"Nanti itu belakangan, yang penting daftarkan saja. Kalau sudah daftar dan sebagainya baru keputusannya di tangan DPP," kata Aburizal terkait pengesahan keikutsertaan dalam Pilkada, di rumah dinas Wakil Presiden di Jakarta petang tadi.
Dia mengatakan, yang paling penting adalah penjaringan calon kepala daerah yang akan diajukan Golkar dalam Pilkada.
Aburizal mengatakan saat ini sejumlah calon kepala daerah sudah boleh mendaftar ke kantor DPD Partai Golkar di daerah.
Mengenai mekanisme islah, dia mengatakan mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla telah menghubungi Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol Agung Laksono untuk mendiskusikan hal itu.
"Ini sementara kesepakatan untuk Pilkada Setelah itu ada proses hukum jalan terus," ujar Aburizal.
Petang tadi dia bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, didampingi Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham.
Hingga petang tadi, tidak ada rencana tatap muka antara Ical dan Agung untuk membahas islah partai, sedangkan Idrus memastikan Partai Golkar turut serta dalam Pilkada serentak tahun ini.
"Partai Golkat ikut, karena semua punya komitmen yang sama, kemudian ditangani oleh tim," ujar Idrus.
Ketika ditanya siapa yang akan mensahkan daftar calon kepala daerah dari Partai Golkar, Idrus menjawab semuanya diselesaikan di kantor Golkar.
Sementara itu Kalla yang sebelumnya ditemui di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, mengatakan mengaku akan melakukan pertemuan tahap kedua dengan Agung dan Bakrie guna membicarakan teknis islah. (WDY)