Jakarta (Antara Bali) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof A Chaniago mengatakan pemerintah menargetkan koefisien gini, yang mengukur tingkat ketimpangan ekonomi masyarakat, turun menjadi 0,39 pada 2016 dari tingkat ketimpangan sekarang sebesar 0,41.
Di sela Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Jakarta, Rabu, Andrinof mengatakan pemangkasan tingkat ketimpangan ekonomi, salah satunya didorong perluasan kapasitas fiskal daerah untuk pembangunan daerah.
Andrinof mengatakan rencana Presiden Joko Widodo untuk menambah anggaran Rp100 miliar per kabupaten/kota akan bersumber dari peningkatan alokasi pos transfer daerah di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Di samping pertumbuhan ekonomi yang kita targetkan 6,4-6,6 persen, rasio gini kita ingin turunkan menjadi 0,39," katanya.
Selain peningkatan alokasi anggaran daerah, Andrinof mengaku yakin program unggulan pemerintah dari sasaran dimensi pembangunan antarkewilayahan dan pembangunan manusia serta masyarakat, akan menurunkan tingkat ketimpangan ekonomi.
Andrinof meyakini, meskipun pertumbuhan ekonomi ditargetkan melaju kencang hingga 6,4-6,6 persen dari target 2015 sebesar 5,7 persen, aspek pemerataan ekonomi dan stabiltas ekonomi dapat terjaga.
Selain target penurunan tingkat ketimpangan, pemerintah juga menetapkan target kesejahteraan untuk angka kemiskinan turun jadi 9 persen dari 10,9 persen, dan tingkat pengangguran turun menjadi 5,2-5,5 persen.
Adapun dengan pertumbuhan ekonomi 6,4-6,6 persen, pemerintah menargetkan dapat mengendalikan laju inflasi di 4,0 persen. Tingkat ketimpangan ekonomi Indonesia sejak 2004 hingga 2013 telah meningkat dari kisaran 0,3 menjadi 0,41. (WDY)