Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo menyampaikan tujuh arahan yang dapat menjadi pegangan bersama dalam menghadapi gejolak ekonomi global yang saat ini mengalami perlambatan pertumbuhan.
"Dalam menghadapi gejolak ekonomi global, saya menekankan beberapa hal yang bisa kita jadikan pegangan bersama," ujar Presiden dalam Peresmian Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2022 di Istana Negara, Jakarta, Kamis.
Pertama, Presiden meminta seluruh jajaran pemerintahan bekerja fokus untuk peningkatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di mana belanja barang modal dan jasa harus diarahkan kepada pembelian produk-produk dalam negeri.
Kedua, Presiden ingin adanya percepatan proses hilirisasi industri di dalam negeri. Presiden meminta daerah yang memiliki pertambangan untuk membangun "smelter".
Ketiga, Presiden menekankan semua daerah meningkatkan produktivitas dan kemandirian sektor pangan dan energi sebagai dua sektor utama yang menjadi persoalan dunia.
Keempat, Presiden meminta agar investasi yang menciptakan lapangan kerja ditingkatkan sebanyak-banyaknya.
Kelima, Presiden mengingatkan agar segala perencanaan dibuat dengan rinci karena tahun depan Indonesia akan memulai lagi ketentuan defisit di bawah 3 persen PDB.
Keenam, Presiden meminta agenda-agenda strategis untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) terus berjalan, seperti percepatan penanganan kemiskinan ekstrem, penurunan angka stunting hingga peningkatan akses dan kualitas pendidikan.
Ketujuh, Presiden meminta semua jajaran pemerintahan bersiap terkait pelaksanaan pemilu yang dimulai pada Juni 2022 dan memberikan dukungan anggaran agar penyelenggaraannya lancar.