Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali akan melanjutkan pemberian bantuan mesin tempel kepada para nelayan di daerah itu sebagai upaya untuk meningkatkan hasil tangkapan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali Made Gunaja, di Denpasar, Senin mengatakan sesungguhnya potensi perikanan tangkap di Bali cukup tinggi, hanya saja cukup sulit untuk meningkatkan produksinya karena masih kurangnya sarana tangkap para nelayan.
"Dari potensi perikanan tangkap di daerah kita sekitar 147 ribu ton, pada tahun lalu hasil tangkapan baru mencapai 108 ribu ton," ujarnya.
Ia mengemukakan untuk nelayan dengan peralatan yang kategorinya menengah ke atas, mayoritas hasil tangkapannya itu ikan tuna. Sedangkan nelayan kecil sebagian besar hasil tangkapannya berupa kakap, kerapu, sardenila, dan cakalang.
"Tahun ini kami akan memberikan sebanyak 117 unit bantuan mesin tempel kepada para nelayan di Kabupaten Karangasem, Jembrana dan Buleleng dengan harapan dapat berpengaruh signifikan terhadap hasil tangkapan mereka," ucapnya.
Gunaja menambahkan, bantuan mesin tempel yang harga satu unitnya Rp28 juta itu sengaja difokuskan untuk para nelayan di tiga kabupaten karena memang konsentrasi nelayan Bali di daerah-daerah tersebut.
"Tahun lalu kami telah memberikan bantuan 63 unit mesin tempel, sedangkan tahun ini kami tingkatkan menjadi 117 unit," katanya.
Selain memberikan bantuan mesin tempel, Pemprov Bali tahun ini juga akan memberikan 60 unit perahu dengan harga setiap unitnya Rp15 juta . Selain itu pihaknya juga memberikan pendampingan kepada para nelayan agar bisa mengoperasikan kapal-kapal berukuran besar di atas 30 GT.
"Mayoritas nelayan di Bali adalah nelayan kecil karena rata-rata mereka melaut hanya 1-2 hari. Jika nanti menggunakan kapal besar itu `kan perlu pendampingan, termasuk bagaimana manajemen pengelolaan dan membangun komunikasi karena kerjanya menjadi berkelompok," ujar Gunaja.(WDY)