Jakarta (Antara Bali) - Mantan wakil kepala Kepolisian Republik
Indonesia (Polri) Komisaris Jenderal (purnawirawan) Oegroseno mengakui
bahwa saat ini ada polemik di tubuh kepolisian.
"Selama saya menjabat tidak ada itu, tapi sekarang kejadiannya
seperti ini berarti iya," kata Oegroseno di Jakarta, Sabtu, ketika
mengonfirmasi pertanyaan wartawan mengenai adanya perselisihan di antara
petinggi Polri.
Mantan Wakapolri yang menjabat pada 2 Agustus 2013-4 Maret 2014
tersebut mengaku kaget mendengar kabar mutasi jabatan yang dilakukan
pada Komjen Pol Suhardi Alius.
"Saya juga kaget-kaget, saya telepon pak Suhardi, Di, kuatkan keluarga' dan sebagainya, itu pesan moral saya," kata dia.
Oegroseno juga mengaku kaget ada pernyataan tidak mengenakkan yang
dilontarkan oleh perwira tinggi polisi lainnya. "Tapi saya kaget dengan
statement-statement calon penggantinya, kok ada istilah pengkhianat,
siapa ini pengkhianat ini," ujar dia.
Menurut dia, anggota kepolisian lain seharusnya tidak menimbulkan
masalah baru di saat Calon Kapolri Komjen Budi Gunawan tengah melalui
proses hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka
kasus dugaan penerimaan hadiah.
"Jangan munculkan masalah baru. Kalau dia ditunjuk mendapat jabatan
jangan bikin statement bahwa ini ada suatu misi pembersihan," kata dia.
Secara pribadi Oegroseno berpendapat Suhardi Alius merupakan pribadi
yang baik. "Saya tahu pribadinya ngga ada masalah, kalau ada masalah
ketika saya tinggalkan, buktikan di Propam (Profesi dan Pengamanan
Polri)," kata dia.
Pada Jumat (16/1) malam Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan
keputusan untuk menunda pengangkatan Calon Kapolri Komisaris Jenderal
(Komjen) Polisi Budi Gunawan yang sedang menjalani proses hukum di
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait tersangka kasus tindak pidana
korupsi penerimaan hadiah.
Presiden juga menetapkan Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti sebagai Plt Kapolri hingga ada Kapolri baru dilantik.(WDY)
Mantan Wakapolri Akui Ada Polemik di Kepolisian
Sabtu, 17 Januari 2015 20:10 WIB