Denpasar (Antara Bali) - Ratusan narapidana dan tahanan yang menghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Denpasar di Kerobokan, Kabupaten Badung, berikrar untuk ikut serta menjaga keamanan Pemilu Legislatif di dalam kompleks penjara terbesar di Bali itu.
"Saya sangat menghormati dengan apa yang sudah diikrarkan sehingga itu meresap dalam diri narapidana masing-masing," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Bali, Kompyang Adnyana, dalam arahannya saat memimpin apel kesiapan Pemilu 2014 di LP Kerobokan, Senin.
Sebelas orang perwakilan membacakan ikrar yang diikuti oleh ratusan warga binaan dan tahanan LP Kerobokan yang intinya mendukung pelaksaan Pemilu dan mendukung petugas setempat menciptakan keamanan dan ketertiban di dalam lapas saat pencoblosan.
Kepala LP Kerobokan Farid Junaedi menjelaskan bahwa dari 933 orang warga binaan, 783 orang memiliki hak suara.
Ratusan warga binaan yang memiliki hak suara tersebut terbagi di dalam dua TPS, yakni TPS 20 dan TPS 21 yang didirikan di aula LP itu.
Terkait keamanan internal, pihaknya telah menyiapkan untuk menjamin keamanan termasuk ikrar warga binaan tersebut.
"Saya yakin dan percaya kalau warga binaan dan petugas siap menyongsong Pemilu," ucap Farid.
Sebelumnya, warga binaan menyampaikan ikrar dalam setiap kelompok berdasarkan agama masing-masing untuk ikut menjaga keamanan di dalam lapas saat Pemilu.
Adanya ikrar itu guna membangunkan kesadaran warga binaan untuk menjaga kelancaran pemilu mengingat lapas terbesar di Pulau Dewata itu beberapa kali sempat terjadi keributan yang berujung bentrokan fisik dengan petugas penjaga.
Terakhir kerusuhan di LP Kerobokan terjadi pada Februari 2012 yang menyebabkan sejumlah bangunan hangus terbakar. (WDY/WRA)