Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster meminta jajarannya mempercepat penerapan usada atau pengobatan tradisional Bali sebagai bagian dari sistem pelayanan kesehatan di daerah.
“Sudah saatnya kita mengintegrasikan metode ini dalam sistem pelayanan kesehatan secara lebih sistematis dan terstandar,” katanya dalam keterangan diterima di Denpasar, Rabu.
Ia dalam rapat koordinasi bersama Tim Percepatan Pelaksanaan Layanan Kesehatan Tradisional itu, mengingatkan bahwa pengobatan tradisional Bali merupakan warisan leluhur yang telah terbukti memberikan manfaat kesehatan bagi masyarakat secara turun-temurun.
Oleh karena itu, dibutuhkan komitmen untuk melestarikan dan mengembangkan warisan budaya Bali, termasuk di bidang kesehatan tradisional.
Ia menekankan pentingnya regulasi, pembinaan serta penelitian yang mendalam untuk mendukung legitimasi dan efektivitas pengobatan tradisional Bali.
Ia meminta tim percepatan pengobatan tradisional untuk bersinergi dalam menyusun standar operasional prosedur (SOP), melakukan sertifikasi praktisi, serta membangun pusat layanan dan edukasi.
Dalam mempercepat penerapan pengobatan tradisional, Pemprov Bali menyusun langkah-langkah, seperti mendata semua jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan usada.
Selanjutnya, mengembangkan kawasan khusus untuk budi daya tanaman obat tradisional, inventarisasi jumlah lontar yang berkaitan dengan usada sebagai sumber pengetahuan tradisional, dan penguatan laboratorium khusus pengobatan tradisional.
Menurut dia, langkah ini akan menghadirkan layanan kesehatan yang sehat dan alami, bebas dari zat kimia, serta menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat.
Pengobatan tradisional juga mendatangkan potensi pengembangan pariwisata berbasis kesehatan (health tourism).
“Percepatan ini tidak hanya untuk pelestarian budaya, tapi juga bagian dari upaya kemandirian dan kedaulatan di bidang kesehatan,” ujar Koster.
Ia juga menginstruksikan agar proses legislasi terkait dengan perlindungan dan pengembangan pengobatan tradisional Bali segera dirampungkan, sehingga segera dapat memperkuat identitas Bali sebagai pusat kebudayaan sekaligus menjadi pelopor pengembangan pengobatan tradisional di tingkat nasional.
Baca juga: Kemenkes sebut perlu rebranding ilmu pengobatan tradisional Bali
Baca juga: Erick Thohir akan majukan pengobatan tradisional Bali di KEK Sanur
Baca juga: Pemprov buat aplikasi tentang praktek balian di Bali
Baca juga: 2023, Dinkes Bali promosikan pengobatan tradisional di Renon