Denpasar (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali KN Boy Jayawibawa menyampaikan pihaknya sedang menyiapkan antisipasi jika terjadi masalah jaringan atau internet saat pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023.
Di Kantor Ombudsman Bali, Denpasar, Kamis, Boy mengatakan bahwa nantinya pendaftaran berlangsung dari 21-24 Juni, di mana proses pendaftaran sepenuhnya daring dan akan disiapkan mitigasi bersama-sama dengan PT Telkom.
“Sedang dalam pelaksanaan disiapkan mitigasi, karena kami berbasis daring kami harus menyiapkan segala sesuatu terburuk, bersama PT Telkom menyiapkan lima kali daya dari kemampuannya,” kata Boy.
Nantinya, selama empat hari, Disdikpora Bali memperkirakan sebanyak 60-65 ribu calon siswa SMA/SMK akan mengakses laman bali.siap-ppdb.com, sehingga ditakutkan terjadi masalah jaringan.
Baca juga: Ombudsman Bali tandatangani peneguhan komitmen Disdikpora dalam PPDB 2023
“Itu 65 ribu yang daftar harus kita antisipasi supaya servernya jangan jebol. Pembuatan posko juga termasuk laporan pengaduan baik ke sekolah maupun ke Disdikpora atau Pemprov Bali kami siapkan,” ujarnya.
Angka tersebut dilihat dari jumlah lulusan SMP di Bali pada tahun ini, sehingga sejatinya tak perlu tergesa-gesa karena Disdikpora Bali menjamin jumlahnya sesuai dengan kuota yang diterima.
“Untuk calon siswa tamatan SMP sekitar 60 ribu seluruh Bali, dan untuk rombongan belajar mencukupi, yaitu 60 ribu lebih baik negeri maupun swasta, jadi tidak ada masalah semua dapat tertampung,” kata dia meyakinkan.
Pelaksanaan PPDB 2023 untuk SMA/SMK sendiri akan dimulai dari tahap pendaftaran tadi, dengan pembagian jalur afirmasi 15 persen, jalur zonasi 50 persen, jalur perpindahan tugas orang tua 5 persen, dan jalur prestasi 30 persen.
Setelah pendaftaran, Disdikpora Bali akan melakukan pengumuman pada 1 Juli 2023, kemudian proses daftar ulang pada 3-5 Juli 2023.
Boy mengaku sosialisasi mengenai petunjuk teknis PPDB 2023 sudah dilaksanakan sejak Februari 2023, mereka juga telah membentuk posko bantuan di masing-masing sekolah sehingga orang tua siswa yang kesulitan dalam pendaftaran daring dapat datang langsung ke lokasi.
Baca juga: Disdikpora Bali imbau siswa isi libur sekolah ikuti Pasraman