Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali akan memberikan bantuan 50 unit mobil operasional bagi kepolisian setempat sebagai langkah antisipasi terhadap serangan teroris.
"Mobil itu ada kekhususan. Ada corongnya, joknya khusus, bisa untuk berlindung jika terjadi kontak senjata. Itu kami antisipasi untuk membantu operasional kalau-kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Ketua Komisi I DPRD Bali Made Arjaya di Denpasar, Senin.
Menurut legislator dari PDI Perjuangan itu, pengadaan ke-50 mobil antisipasi teroris tersebut sedang dalam proses tender karena dianggarkan pada APBD Perubahan 2012 senilai Rp22,5 miliar. Sebanyak 25 unit nantinya mobil tertutup dan sisanya mobil operasional terbuka.
"Kami ingin tunjukkan bahwa Pemprov Bali sangat mendukung pemberantasan terhadap teroris, kami tidak ingin kecolongan lagi," kata ketua komisi yang membidangi hukum dan keamanan itu.
Di sisi lain, alat deteksi dengan menggunakan sinar-X di Pelabuhan Gilimanuk dan Padangbai juga sudah memasuki proses tender.
Pihaknya pun turun secara berkala bersama kepolisian untuk melihat berbagai langkah antisipasi menjaga keamanan di Pulau Dewata. Apalagi di Bali disinyalir sekurangnya ada 120 jalan tikus yang rawan penyusupan.
Terlepas dari berbagai peralatan untuk mempersenjatai kepolisian, Arjaya sangat berharap masyarakat memantapkan pertahanan keamanan rakyat semesta.
"Jadi bagaimana dilaksanakan penyisiran di tingkat desa, ketat administrasi kependudukan di desa dan banjar. Jadi bisa tahu siapa yang berada di wilayah kita," katanya.(LHS/T007)