Dengan rincian peningkatan untuk masing-masing jenis tersebut diantaranya BBM sebesar 11 persen, LPG sebesar 6 persen serta kebutuhan bahan bakar pesawat udara yaitu avtur sebesar 4 persen.
"Selama Ramadhan dan jelang Idul Fitri 2022 nanti, diperkirakan ada kenaikan konsumsi untuk BBM sebesar 11 persen, LPG sebesar 6 persen serta kebutuhan bahan bakar pesawat udara yaitu avtur sebesar 4 persen," kata Area Manager Communication and CSR Pertamina Patra Niaga regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Deden Mochamad Idhani dalam siaran pers di Denpasar, Bali, Selasa.
Untuk wilayah Bali khususnya, penyaluran BBM dan LPG berjalan normal dengan masing-masing penyaluran sebesar 2.735 kiloliter (KL) untuk BBM dan 579 metric ton (MT) untuk LPG per hari.
“Saat ini stok di seluruh Terminal BBM dan Depot LPG aman dengan Coverage Days rata-rata selama 5-17 hari. Ada dua terminal BBM dan satu terminal LPG siap melayani kebutuhan masyarakat melalui SPBU dan SPBBE (stasiun pengisian pusat bulk elpiji) di wilayah Bali,” katanya.
Selain itu, Pertamina Patra Niaga di Jatimbalinus juga memastikan kesiapan pelayanan di seluruh SPBU, Pertashop, SPPBE dan agen LPG. Kata dia, saat ini terdapat 308 unit SPBU dan Pertashop, yang akan melayani kebutuhan energi masyarakat di Bali.
Terkait harga minyak dunia masih cukup tinggi di angka kisaran US$ 100 per barrel, PT Pertamina (Persero) melalui Sub Holding Commercial dan Trading yaitu PT Pertamina Patra Niaga khususnya di wilayah Jatimbalinus memastikan harga dan stok BBM serta LPG tetap dan berjalan normal.
Deden mengatakan tingginya harga minyak dunia tidak mempengaruhi kondisi stok dan penyaluran BBM dan LPG Pertamina.