Gianyar (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mengharapkan pelaksanaan vaksinasi bagi anak usia 12-17 tahun di Pulau Dewata dapat dipercepat untuk memperluas cakupan kekebalan kelompok terhadap virus.
"Selain memperluas cakupan herd immunity, vaksinasi bagi kelompok anak ini berkaitan dengan rencana percepatan pembelajaran tatap muka," kata Dewa Indra, saat meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 12-17 tahun di Kabupaten Gianyar, Bali, Rabu.
Pemerintah Provinsi Bali untuk mencapai kekebalan kelompok 70 persen, vaksinasi ditargetkan akan menyasar tiga juta penduduk, dari total 4,3 juta populasi masyarakat di Bali.
Hingga Selasa (6/7) masyarakat Bali yang telah memperoleh vaksin dosis pertama sebanyak 2.381.039 orang dan vaksin untuk dosis kedua sebanyak 759.202 orang.
Baca juga: Dinkes: 5.000 anak Bali usia 0-17 tahun sempat terpapar COVID-19
Dalam kesempatan itu, Dewa Indra yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Bali itu melakukan pemantauan vaksinasi menyasar tiga sekolah di Kabupaten Gianyar, yaitu SMAN 1 Sukawati, SMAN 1 Blahbatuh dan SMAN 1 Gianyar.
Di SMAN 1 Sukawati, Sekda Bali disambut Kepala SMAN 1 Sukawati I Wayan Widia. Widia mengatakan vaksinasi pada hari pertama bagi anak didik usia 12-17 tahun di sekolah tersebut diikuti siswa kelas XI yang berjumlah 458 orang. Sementara siswa kelas XII yang berjumlah 418 siswa akan divaksin pada hari kedua.
Kemudian di SMAN 1 Blahbatuh, siswa yang divaksin pada hari pertama sebanyak 470 orang dan sisanya dituntaskan pada hari kedua.
Peninjauan terakhir dilakukan di SMAN 1 Gianyar. Kepala SMAN 1 Gianyar Wayan Sudra Astra mengatakan total jumlah siswa mencapai 788 anak. Yang divaksin pada hari pertama sebanyak 400 anak dan sisanya dilanjutkan pada hari kedua.
Dari pantauan di lapangan, Dewa Indra menilai pelaksanaan vaksinasi anak usia 12-17 yang dikoordinasikan pihak sekolah berjalan tertib.
Dengan pengaturan sedemikian rupa, anak-anak datang ke sekolah dengan tertib, mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker dengan benar dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir sebelum masuk ruangan.
Baca juga: Pemkab Tabanan targetkan Vaksinasi 12-17 tahun bisa tuntas selama Juli (video)
Memanfaatkan ruang kelas yang ada, anak-anak pun dibagi ke dalam sejumlah ruangan. Mereka yang baru datang diarahkan ke ruangan khusus pengisian formulir, selanjutnya secara bertahap dipanggil menuju ruangan skrining, vaksinasi dan observasi.
Selain meninjau pelaksanan vaksinasi, dalam kunjungan di tiga sekolah, birokrat kelahiran Singaraja ini memastikan ketersediaan ruang belajar di tiap sekolah untuk mendukung pertemuan tatap muka (PTM) yang disesuaikan dengan ketentuan protokol kesehatan.
Terkait dengan pola pembelajaran, Dewa Indra mengataka depannya lembaga pendidikan tak mesti hanya berpatokan pada PTM. Menyiasati kurangnya ruang belajar, ia menyarankan pemberlakuan sistem kombinasi PTM dan pembelajaran jarak jauh (PJJ).