Singaraja (ANTARA) - Jam operasional pasar rakyat atau pasar tradisional di bawah kendali Perusahaan Daerah (PD) Pasar Buleleng dibatasi, namun harga-harga barang tetap stabil atau tidak ada kenaikan harga.
"Jam operasional pasar dibatasi sejak Minggu (29/3)," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bagian Ekbang Setda Buleleng Kadek Agus Hartika selaku anggota Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Singaraja, Senin.
Untuk itu, pihaknya bersama tim yang terdiri dari Bagian Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setda Buleleng dan Perusahaan Daerah (PD) Pasar melakukan pemantauan harga terkait pembatasan jam operasional pasar tradisional di Pasar Banyuasri dan Pasar Anyar.
"Dipilihnya Pasar Anyar dan Pasar Banyuasri karena kedua pasar itu merupakan sampel penghitungan inflasi di Kabupaten Buleleng. Kondisi terkini mengacu kepada harga hasil survei setiap harinya oleh PD Pasar," katanya.
Data survei per hari bisa diakses di website PD Pasar Kabupaten Buleleng. "Sebelum adanya pembatasan jam operasional dilakukan survei mulai jam 08.00 pagi. Namun, saat ini ada pembatasan dimulai pukul 10.00 pagi," jelasnya.
Baca juga: Pemkab Buleleng batasi jam operasional pasar
Untuk itu, data per 27 Maret 2020 dijadikan sebagai acuan. Berdasarkan data tersebut, TPID melakukan pemeriksaan ke lapangan. Beberapa sampel pun di survei.
"Terlihat dari hasil pemeriksaan, ada beberapa kenaikan. Utamanya komoditas bawang merah, sedangkan komoditas lainnya masih dalam harga normal. Survei terakhir menunjukkan harga bawang merah Rp30 ribu per kilogram, namun saat ini naik menjadi Rp45 ribu per kilogram," katanya.
Menurut dia, hal itu terjadi kemungkinan karena stoknya belum lancar. “Kita akan pantau lagi. Mudah-mudahan hanya karena distribusi saja, bukan karena tidak ada stok. Untuk yang lain, harganya masih normal," ujar Agus Hartika.
Mengenai pembatasan jam operasional, Direktur Operasional PD Pasar, Drs. Putu Dana Harta menyebut PD Pasar sudah melakukan berbagai upaya untuk menyosialisasikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di pasar.
"Ini perlu dilakukan guna menghadapi wabah yang sedang melanda. Los-los yang ada di pasar juga sudah sering dibersihkan. Pembeli dan penjual dihimbau untuk saling mengerti untuk melakukan PHBS. Pembeli diharapkan tidak mengajak anak kecil ketika ke pasar. Untuk menjaga kesehatan di tengah wabah Covid-19 yang terjadi," katanya.
Baca juga: Pasar Badung kini dilengkapi dua bilik disinfektan antisipasi COVID-19
Ia menambahkan, berbagai pihak juga selalu mendukung PD Pasar dalam menerapkan PHBS di lingkungan pasar. Salah satunya adalah Ikatan Dokter Indonesia (IDI). IDI menyumbangkan wastafel di lima pasar. Lima pasar tersebut adalah Pasar Anyar, Pasar Banyuasri, Pasar Seririt, Pasar Banjar, dan Pasar Kampung Tinggi.
"Wastafel tersebut telah selesai dipasang. Jadi, imbauannya setiap orang yang datang ke pasar harus mencuci tangan dulu. Begitu pula pada saat kembali ke rumah juga mencuci tangan. Itulah upaya pemerintah bekerja sama dengan semua pihak agar COVID-19 ini cepat menghilang," kata Dana Harta.