Denpasar (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya menegaskan bahwa seorang pramugari di Kabupaten Tabanan yang dikabarkan mengalami gejala panas kemudian dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Tabanan hanya mengalami demam biasa dan bukan karena "suspect" virus corona.
"Saat ini masih dalam pengawasan seperti biasa. Dirawat juga ruang biasa dan bukan di ruang isolasi karena memang hanya demam biasa," katanya saat dikonfirmasi di Denpasar, Senin.
Ia menegaskan bahwa sakit yang dialami pramugari tersebut tidak ada terindikasi virus corona. Selain itu, kondisi pasien sudah membaik, mulai dari flu dan demam yang sudah berkurang.
"Sekali lagi itu bukan 'suspect' corona, dan tidak memenuhi kriteria terkena virus corona, jadi hanya demam biasa," katanya.
Ia mengatakan bahwa di Provinsi Bali belum terpapar oleh virus corona dan masih dalam kondisi aman.
Pihaknya juga menyampaikan bahwa pemberitaan tentang "suspect" corona terhadap tiga warga asing beberapa waktu lalu juga bukan termasuk corona tetapi kasus yang masih dalam pengawasan dan hasilnya memang negatif dari virus tersebut.
Selain itu, Dinkes juga melakukan koordinasi dengan Dinas Pariwisata untuk memberikan informasi kepada pelaku pariwisata bahwa Bali masih aman dari virus corona.
Terkait kesiapsiagaan Bali dan antisipasi masuknya virus corona sudah dilakukan mulai dari pintu masuk Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Pelabuhan Benoa. "Untuk di seluruh fasilitas kesehatan baik sarana prasarana, SDM, ruang isolasi sudah disiapkan," kata Ketut Suarjaya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Tabanan dr I Nyoman Suratmika juga menegaskan bahwa dalam kasus pramugari ini bukanlah "suspect" virus corona karena gejalanya tidak sampai menimbulkan radang paru namun hanya ada riwayat bepergian ke China.
"Jadi dikirim kemarin malam, dan sekarang kondisinya sudah membaik karena tidak ada batuk atau sesak, setelah diobservasi," demikian I Nyoman Suratmika.