Denpasar (Antaranews Bali) - Perum Bulog Divisi Regional Bali menjual beras medium dengan mengurangi harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp500 menjadi Rp8.950 per kilogram untuk stabilisasi harga khususnya menyambut Lebaran 2018.
"Kami sudah gelontorkan ke pasar-pasar dan harapannya menjadi pilihan bagi masyarakat," kata Pelaksana Tugas Kepala Bulog Divisi Regional Bali Made Agustama di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, upaya tersebut diharapkan dapat mewujudkan kestabilan harga bahan pokok khususnya beras yang dijual di bawah HET yang berlaku di Bali untuk beras medium sebesar Rp9.450 per kilogram.
Pihaknya menggandeng sejumlah toko di pasar-pasar yang menjadi pemasok beras penugasan pemerintah tersebut untuk mendistribusikan kepada pembeli.
Selain itu, Bulog juga bekerja sama dengan sejumlah BUMN lainnya untuk memasok beras tersebut untuk dijual dalam kegiatan pasar murah atau operasi pasar untuk memastikan serapan pasar.
"Operasi pasar dan pasar murah menjadi salah satu upaya stabilisasi harga," ucapnya.
Terkait ketersediaan beras, Agustama menambahkan bahwa stok mencukupi mencapai sekitar 10 ribu ton.
Rata-rata penyaluran ke pasar, lanjut dia, mencapai 1.594 ton per bulan sehingga stok beras diperkirakan aman lima hingga enam bulan mendatang.
Ribuan ton stok beras itu disimpan di gudang Bulog yang tersebar di 22 titik di Bali salah satunya di Gudang Sempidi, Kabupaten Badung, sebagai pusat distribusi dengan total kapasitas yang mampu ditampung mencapai 41.500 ton beras.
Selain beras, Bulog Bali juga memastikan stok kebutuhan pokok lain juga aman di antaranya minyak goreng kemasan mencapai 54.600 liter, gula pasair sebanyak 129 ton dan tepung terigu memcapai 19 ton.