Singaraja (Antara Bali) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buleleng, Bali, membutuhkan banyak dokter spesialis seiring meningkatnya jumlah pasien di rumah sakit rujukan regional di Bali bagian utara tersebut.
Direktur Utama RSUD Buleleng, dr Gede Wiartana di Singaraja, Senin ,mengatakan, RSUD kekurangan dokter spesialis terutama bedah syaraf dan bidang spesialis lain dimana saat ini jumlah dokter di sektor terkait sangat terbatas.
"Menyangkut kebutuhan tenaga dokter secara kebijakan kami sudah menyiapkan anggaran bahkan nilainya paling tinggi di Bali dengan gaji Rp10 juta per bulan untuk dokter spesialis," ujar dia
RSUD Buleleng mencatat telah mengontrak belakangan ini telah merekrut lima tenaga dokter spesialis dan delapan dokter umum. Mereka diharapkan dapat bekerja maksimal dan membantu pasien di Buleleng dalam penanganan medis.
"Akhirnya kami sekarang mengontrak lima dokter spesialis yaitu dua dokter THT, satu dokter ortopedi, satu dokter penyakit dalam dan satu dokter urologi. Kalau dokter umum ada delapan yang kami kontrak tapi dari jumlah tersebut tetap saja masih kurang," paparnya.
Menurutnya, kebutuhan dokter yang cukup signifikan itu untuk mendukung penanganan beberapa jenis operasi yang bisa dilakukan di RSUD Buleleng yang berencana akan meningkatkan statusnya menjadi rumah sakit tipe A.
RSUD, kata dia selama ini menerima operasi bedah, kandungan, ortopedi, urologi, THT, mata dan operasi lain. Seluruhnya disesuaikan dengan operator dan tenaga dokter yang ada.
Sementara itu, terkait fasilitas penunjang seperti tempat tidur pasien kini baru mencapai 298 buah dan akan terus ditingkatkan pada seiring program perluasan rumah sakit.
"Kami memiliki 298 tempat tidur dan masing-masing itu ada peruntukannya. Ada khusus ruang infeksi, ICU, ICCU seluruhnya memiliki ruang tersendiri untuk perawatan intensif," tandasnya. (WDY)
RSUD Buleleng Butuh Banyak Dokter Spesialis
Senin, 4 April 2016 15:43 WIB