Denpasar (Antara Bali) - Belasan wisatawan asing berbaur dengan para yogi mengikuti kegiatan "Bali Yoga Festival" yang digelar di Museum Rudana, kawasan perkampungan seniman Ubud, Kabupaten Gianyar, 5-8 November 2010.
Ketua Panitia Bali Yoga Festival 2010 Ni Made Suhardewi, Jumat di Ubud menjelaskan, kegiatan selama tiga hari itu mengusung tema "Energi from Natural".
"Peserta selain melakukan yoga meditasi juga mengikuti pencerahan yang menampilkan enam pembicara yang juga penekun yoga spiritual," katanya.
Keenam pembicara tersebut yakni Ida Pedanda Gede Made Gunung, dr Gede Kamajaya, Kadek Suambara, Ida Pandita Mpu Parama Daksa Natha Ratu Bagus, Merta Ada dan Prabu Darmayasa.
"Selama mengikuti festival yoga, peserta akan diberikan pencerahan dan tuntunan dalam melaksanakan yoga," ujar Suhardewi.
Peserta berasal dari Bali dan sejumlah daerah di Tanah Air serta wisatawan asing yang telah menekuni yoga.
"Dengan melaksanakan yoga kita berharap akan menjadi insan yang sehat secara jasmani dan rohani. Menekuni yoga secara sungguh-sungguh dapat membuat kualitas hidup lebih baik," ucapnya.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutannya mengatakan, yoga sangat berguna untuk membangun semangat kerja dan kompetisi berbagai bidang di era globalisasi.
Kegiatan festival yoga, kata dia, hendaknya juga menjadi pemersatu dalam era globalisasi dan menumbuhkan semangat toleransi antarumat beragama.
Kegiatan ini diharapkan mampu membuka wawasan bagi semua manusia, terutama para yogi dalam mencerdaskan kehidupan di masa depan.
"Kegiatan ini sangat baik dilakukan. Tidak saja di Bali bahkan di daerah lain dan di dunia," ucapnya sembari mengatakan, seandainya ada surga di dunia ini, mungkin inilah surga kehidupan.
Mangku Pastika mengatakan, dengan ajang ini pula akan mampu menumbuhkan semangat menjaga budaya tradisional di tengah gempuran globalisasi.
Pada acara tersebut, tujuh tokoh spritual mendapat anugerah "Angkus Prana" dari Museum Rudana yang diserahkan oleh pendiri museum itu, Nyoman Rudana.
Ketujuh tokoh spritual itu meliputi Ida Pendanda Gede Made Gunung, Merta Ada, Gede Kamajaya, Kadek Suambara, Prabu Darmayasa dan Ida Pandita Mpu Parama Daksa Natha Ratu Bagus.(*/T007)