Denpasar (Antara Bali) - Dua tersangka pembunuh Engeline yakni Margriet dan Agus, Senin, menjalani 81 adegan rekonstruksi pembunuhan bocah cantik itu di tempat kejadian, Jalan Sedap Malam Nomor 26 Denpasar.
"Semuanya 81 adegan," kata pendamping saksi dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Denpasar Siti Sapurah ditemui di tempat kejadian di Denpasar, Senin.
Sedangkan, dua saksi yakni Handono dan Susiani menjalani sejumlah adegan yang merekonstruksikan keseharian Margriet dan Agus di rumah tersebut.
"Mereka memperagakan bagaimana saksi melihat posisi keseharian Agus dan Margriet," imbuhnya.
Handono dan Susiani merupakan suami istri yang sempat indekos di rumah tersebut.
Menurut penuturan keduanya, meski tidak berada di kediaman tersebut selama 24 jam karena keduanya bekerja dan biasannya baru pulang sekitar pukul 17.00 Wita, namun keduanya menyaksikan kondisi terakhir Margriet dan Agus terutama saat Engeline dilaporkan hilang.
Sementara itu, kuasa hukum tersangka Agus, Hotman Paris Hutapea menyatakan, pihaknya optimistis kliennya aman dari tuduhan pembunuh Engeline berdasarkan hasil rekonstruksi.
Selain karena seluruh TKP pembunuhan dilakukan oleh Margriet dan berlangsung di kamar wanita berusia 60 tahun itu, Hotman menyatakan, keterangan dua saksi Handono dan Susiani bersesuaian dengan Agus.
"Dua saksi Susiani dan Handono bersesuaian dengan Agus tentang kejadian (Sabtu, 16 Mei 2015) dari pagi sampai siang pukul 12.30 Wita. Yang diterangkan Agus benar-benar akurat dengan saksi," kata pengacara nyentrik itu.
Hotman menjelaskan, adegan pembunuhan yang dilakukan Margriet terjadi pada adegan ke-50 dimana pembunuhan dilakukan ibu angkat Engeline itu dengan cara menjambak rambut bocah itu dan membantingkan kepalanya ke lantai hingga tewas.
Bahkan, saat jasad Engeline dikubur, lanjut dia, Margriet lah yang memutar mayat korban.
Saat berlangsung rekonstruksi, kedua tersangka sempat bersitegang karena Agus mengaku dipanggil Margriet ke dalam kamarnya dan menemukan Engeline telah tergeletak, namun dibantah Margriet.
Sedangka Margriet mengaku Agus telah berdiri di depan kamarnya.
"Saat itulah Agus sempat membanting tiang dan menyatakan Margriet pembohong," ucapnya.
Dalam rekonstruksi tersebut, ucap Hotman, Margriet menolak memperagakan adegan dan digantikan oleh salah satu penyidik tanpa alasan jelas.
Meski demikian, reka ulang tersebut atas sepengatahuan ibu angkat Engeline itu dan tidak menunjukkan pembantahan dan marah.
"Margriet sama sekali tidak ada perubahan mimik dan tidak marah. Dia malah senyum-senyum dengan petugas," ucap Hotman. (WDY)