Denpasar (Antara Bali) - Pulau Serangan sebagai tempat penangkaran penyu di Provinsi Bali terancam kepunahan akibat banyaknya aktivitas masyarakat setelah pulau tersebut direklamasi oleh investor beberapa tahun yang lalu.
"Dulu tempat itu jadi tujuan utama wisman (wisatawan mancanegara)," kata pengamat pariwisata Bali, Dewa Nyoman Putra, di Denpasar, Senin.
Namun dalam satu dekade terakhir populasi penyu di Pulau Serangan sudah mulai berkurang akibat perubahan alam.
Sebelum direklamasi, masyarakat atau wisatawan yang hendak menuju Pulau Serangan harus menumpang perahu. Namun kini sudah tidak lagi karena pulau itu sudah menyatu dengan daratan Bali.
Lokasi Pulau Serangan juga mudah dijangkau karena berada di antara Pelabuhan Benoa dan Pantai Sanur, Kota Denpasar. Letaknya pun tidak jauh dari Jalan Raya Bypass Ngurah Rai.
Luas Pulau Serangan sekitar 523 hektare. Seluas 48 hektare di antaranya merupakan aset Desa Adat Serangan, sisanya dikuasai investor.
Selain objek wisata pantai dan pusat konservasi penyu, di Pulau Serangan juga terdapat pura, masjid, dan konservasi terumbu karang.
Sebagaimana data Dinas Pariwisata Bali, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pulau Serangan meningkat dari 167.7975 orang pada 2013 menjadi 212.961 orang pada (2014).
Dari data terakhir itu, sebanyak 156.349 orang di antaranya wisatawan asing. (WDY)