Negara (Antara Bali) - Pembangunan infrastruktur pariwisata di Kabupaten Jembrana menunggu inisiatif dari masyarakat, karena terkait erat dengan pengelolaan.
"Beberapa infrastruktur maupun fasilitas wisata yang kami bangun, tidak berjalan maksimal karena tidak ada keterlibatan masyarakat. Padahal kami berharap masyarakat bisa berperan sebagai pengelola," kata Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Pariwisata Dan Budaya Jembrana Maya, di Negara, Minggu.
Ia mencontohkan, obyek wisata pemandian air laut di Desa Delodbrawah, Kecamatan Mendoyo yang saat ini tidak berjalan, karena sejak awal kurang menggandeng masyarakat, maupun desa dinas dan adat setempat.
"Upaya untuk menggandeng desa dalam pengelolaan obyek wisata tersebut, yang dilakukan belakangan ini tetap tidak mampu mendongkrak jumlah pengunjung. Seharusnya dari awal mereka dilibatkan," ujarnya.
Karena itu ia mengaku, untuk pembangunan infrastruktur di bidang pariwisata selanjutnya, pihaknya lebih selektif dengan melihat dari sisi potensi, maupun partisipasi masyarakat.
Meskipun sebuah kawasan memiliki potensi wisata, namun jika masyarakat sekitar pasif, pihaknya tidak akan membangun fasilitas wisata di lokasi tersebut.
"Saat ini cukup banyak obyek wisata yang sudah dilengkapi fasilitas, belum berjalan maksimal. Kami fokus menggarap obyek wisata yang sudah ada dulu. Jangan membangun infrastruktur yang banyak, akhirnya tidak berjalan," katanya.
Jika ada masyarakat melihat potensi wisata di wilayahnya, ia minta, desa setempat untuk mengusulkan pembangunan fasilitas ke Pemkab Jembrana, yang nantinya akan dikaji termasuk dari sisi pengelolaan.(GBI)
Pembangunan Infrastruktur Wisata Tunggu Masyarakat
Minggu, 22 Februari 2015 18:06 WIB