Denpasar (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat ada kenaikan mencapai 1.283,38 persen nilai ekspor Bali ke Vietnam secara bulan ke bulan pada November 2024.
“Ini yang ke Vietnam naik paling tinggi, naiknya 1.283 persen, ini disebabkan dari peningkatan ekspor pada kode hs 03 yaitu produk ikan, krustasea, dan moluska,” kata Plt Kepala BPS Bali Kadek Agus Wirawan.
Ia di Denpasar, Kamis, mengatakan terdapat lima negara tujuan ekspor tertinggi sepanjang November 2024 dimana Vietnam masuk menempati nomor empat dengan nilai ekspor menjadi 2,21 juta dolar AS berkat kenaikan tajam yang dipicu utamanya oleh komoditas hs 03.
Kadek Agus menjabarkan negara tujuan dengan nilai ekspor tertinggi dari Bali masih diungguli Amerika Serikat dengan nilai 15,64 juta dolar AS, disusul Tiongkok 6,09 juta dolar AS, Australia 5,83 juta dolar AS, Vietnam, dan Jepang dengan 2,12 juta dolar AS.
Meski komoditas ikan, krustasea, dan moluska paling memicu peningkatan ekspor ke Vietnam, BPS Bali mengatakan itu belum sepenuhnya komoditas yang menyumbang nilai ekonomi.
Baca juga: BPS: Ekspor plastik Bali ke Taiwan naik signifikan
Jenis komoditas yang dibeli negara lain umumnya fluktuatif, begitu pula dengan nilai ekspornya, namun untuk Amerika Serikat BPS Bali melihat setiap bulan ke bulan negara tersebut selalu mencatat nilai ekspor tertinggi bagi Bali.
Jika dilihat berdasarkan lima besar komoditas ekspor November 2024, ternyata komoditas ikan, krustasea, dan moluska menjadi komoditas dengan nilai ekspor tertinggi yaitu mencapai 17,51 juta dolar AS.
“Dari lima besar komoditas utama ekspor, komoditas ikan, krustasea, dan moluska juga tercatat naik paling tinggi 24,45 persen dibanding Oktober 2024,” ujar Kadek Agus.
Sepanjang November 2024, selain komoditas kode hs 03 itu terjadi pula peningkatan ekspor pada komoditas logam mulia dan perhiasan sebesar 24,2, dan komoditas kertas karton dan barang daripadanya sebesar 4,23 persen.
BPS Bali menyampaikan yang unik pada data November 2024 adalah selain ekspor dari Bali ke Vietnam yang meningkat, impor dari Vietnam ke Bali juga naik, bahkan kenaikannya 5.992 persen.
“Memang untuk November ada beberapa ekspor yang mengalami peningkatan, tercatat memang cukup menarik, tapi ada yang menarik diimpor juga seperti di peningkatan produk serealia itu yang pertama muncul di November 2024,” kata Kadek Agus.
Baca juga: BNI cairkan Rp120 miliar kredit UMKM ekspor di Bali