Denpasar (ANTARA) - Manajer Desa Wisata Penglipuran I Wayan Sumiarsa mengungkapkan daya tarik wisata di Kabupaten Bangli, Bali, ini berhasil mencatat 1.023.143 kunjungan wisatawan sepanjang 2024.
Ia di Denpasar, Sabtu mengatakan, jumlah ini melampaui tahun-tahun sebelumnya, bahkan dibanding 2023 saat meraih predikat desa terbaik dari UN Tourism, jumlahnya masih unggul saat ini.
“Sepanjang tahun 2024 total kunjungan wisatawan ke Desa Penglipuran telah melampaui angka sejuta, jauh melampaui capaian tahun 2023 yang masih di bawah angka tersebut,” ucapnya.
Adapun jumlah kunjungan sepanjang 2023 sebanyak 956.425 kunjungan atau berarti terdapat kenaikan 66.718 kunjungan sepanjang 2024.
Dengan memberi pengalaman wisata berkelanjutan ke wisatawan, mereka mampu menggaet rata-rata 3.536 pengunjung dalam sehari, dengan puncaknya pada Selasa (31/12) kemarin dalam sehari sebanyak 5.298 pengunjung datang.
Baca juga: 106 Penari Joged Bungbung meriahkan Penglipuran Village Festival ke-11 Tahun 2024
“Desember 2024 menjadi momen bersejarah bagi Desa Wisata Penglipuran dengan total kunjungan mencapai 109.637 wisatawan, menegaskan desa ini sebagai destinasi utama untuk menutup tahun,” ujar Sumiarsa.
Pengelola melihat tingginya kunjungan ke desa wisata di Bali bagian tengah ini menunjukkan adanya pemerataan wisatawan yang semula hanya bertumpu di Bali Selatan.
Di Desa Wisata Penglipuran sendiri wisatawan domestik tiap tahun konsisten mendominasi kunjungan.
Dari catatannya, dari 1.023.143 kunjungan sepanjang tahun, sebanyak 870.337 kunjungan adalah wisatawan domestik, sementara wisatawan mancanegara hanya 152.806 kunjungan.
Sumiarsa melihat konstruksi bangunan, didukung keasrian desa, dan segala upaya masyarakat menjaga hubungan dengan alam membuat wisatawan tertarik untuk merasakan pengalaman wisata berbeda ini.
Baca juga: Desa Penglipuran manfaatkan hutan bambu buat tampung wisatawan Nataru
Ia menuturkan untuk semakin mendorong minat wisatawan pada Desember 2024, mereka mengoptimalkan objek di dalam desa hingga menggelar atraksi oleh generasi muda setempat.
“Beragam atraksi seperti festival budaya, pertunjukan seni, hingga produk kerajinan khas menjadi daya tarik utama, ada ngelawang, parade seni budaya tradisional, jadi warisan budaya desa tetap terjaga sekaligus memberikan ruang ekspresi bagi generasi muda,” ujar Sumiarsa.